Ketua PBB UIN Jakarta: Kompetensi Bahasa Arab dan Inggris Maba 2019 Lebih Baik dari Tahun Lalu

Ketua PBB UIN Jakarta: Kompetensi Bahasa Arab dan Inggris Maba 2019 Lebih Baik dari Tahun Lalu

Gedung PBB, BERITA UIN Online-- Sebagaimana dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya, Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Jakarta mengadakan tes bahasa Arab dan Inggris untuk semua MABA dari 12-30 Agustus 2019 di Gedung PPB Kampus 2 UIN Jakarta.

Hasil ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, salah satunya pembagian kelas di masing-masing fakultas,” ujar Kepala PBB Dr Nurul Azkiyah MA melalu surat elektronik yang ditujukan kepada para Dekan Fakultas dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas, Jumat (30/8/2019).

Oleh karena itu, lanjutnya dalam surat tersebut, dilampirkan data nilai Bahasa Arab dan Inggris yang sudah selesai diinput. Secara umum, kompetensi bahasa Arab dan Inggris MABA belum baik, meskipun sedikit lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Mean score untuk Bahasa Arab adalah 378 dan Bahasa Inggris 390 yang terlampir dalam slide dalam lampiran,” imbuhnya.

Ditambahkannya, mengingat daftar ulang mahasiswa Jalur Mandiri berlangsung sampai pertengahan Agustus dan bahkan diundur sampai 26 Agustus, kemungkinan ada beberapa mahasiswa yang belum tes meskipun PPB menjadwalkan tes bahasa untuk MABA sampai Sabtu dan Minggu dari jam 08.00-18.00.

Hal ini, kata Azkiyah, menyebabkan input nilai tidak bisa diselesaikan dalam Minggu ini mengingat besarnya jumlah mahasiswa di jalur mandiri. Data terlampir adalah data yang sudah berhasil diinput sampai Selasa malam kemarin yang jumlahnya mencapai 5000an.

Azkiyah menyampaikan, untuk bahasa Arab, soal yang dipakai adalah ITLA (Ikhtibarat at Ta'lim al Lughoh al Arabiyyah) yang tingkat kesulitannya lebih rendah dibanding TOAFL. Penggunaan ITLA disetujui oleh Rektor pada masa Prof Dr Dede Rosyada mengingat latar belakang mahasiswa UIN Jakarta yang sangat beragam, bahkan untuk membaca huruf arab pun ada yang belum bisa.

“ITLA menggunakan skoring yang sama dengan (paper-based) TOEFL dengan skor maksimal 670,” tandasnya.

Dilanjutkannya, usulan PPB adalah penggunaan ITLA untuk mahasiswa non PBA, BSA, FDI, Tarjamah dan prodi agama, dan prodi-prodi ini harus mengikuti ujian TOAFL paling lambat pada semester lima. Untuk hal ini perlu SK Rektor sebagai acuan jika disetujui.

“Demikian informasi dan laporan ini disampaikan. Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan Ketua PBB atau Koordinator Bahasa Arab dan Inggris di PPB,” pungkas Azkiyah. (lrf/mf)