Ketua Forum Rektor PTKIN: Pionir Harus Jadi Ajang Silaturahmi

Ketua Forum Rektor PTKIN: Pionir Harus Jadi Ajang Silaturahmi

[caption id="attachment_17489" align="alignleft" width="300"] Prof Dr Dede Rosyada.[/caption]

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Ketua Forum Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia Prof Dr Dede Rosyada mengingatkan agar penyelenggaraan Pekan Ilmiah Seni dan Olahraga (Pionir) ke VIII di Banda Aceh dijadikan sebagai ajang bersilaturahmi dan meningkatkan sportifitas. Pionir juga bukan sekadar untuk mencari juara tetapi mencari prestasi atas berbagai hasil karya mahasiswa, baik di bidang olahraga, seni maupun karya inovatif.

Ketua Forum Rektor/Ketua PTKIN mengatakan hal itu kepada BERITA UIN Online terkait penyelenggaraan Pionir ke VIII PTKIN (UIN/IAIN/STAIN) se-Indonesia di gedung Rektorat UIN Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pionir digelar di kampus UIN Arraniry Banda Aceh pada 26 April-1 Mei 2017 dan akan mempertandingkan sedikitnya 23 cabang olahraga dan lomba di bidang seni serta riset.

“Bagi mahasiswa, Pionir harus dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan prestasi, terutama dalam memasuki pasar kerja. Karena di antara mahasiswa tak sedikit yang berkarier di luar bidang keahlian yang digeluti saat ini,” ujar Dede, yang juga Rektor UIN Jakarta itu.

Pionir merupakan ajang menggali prestasi mahasiswa di lingkungan PTKIN (UIN/IAIN/STAIN). Pionir juga sebagai sarana untuk mengenal satu sama lain. Melalui Pionir, kata Dede, prestasi mahasiswa akan terlihat dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilam penyelenggaraan pendidikan PTKIN .

“Tetapi prestasi mahasiswa tidak diukur dengan hanya menonjolkan bakat dan minat dalam bidang keterampilan. Prestasi juga dapat diukur dari keberhasilan mahasiswa di bidang akademik,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dede selaku Ketua Forum Rektor/Ketua PTKIN se-Indonesia juga menyampaikan ucapan selamat kepada UIN Ar-Ranniry Banda Aceh yang tahun ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pionir ke VIII PTKIN. Ia berharap Pionir dapat diikuti oleh seluruh PTKIN di Indonesia dan menyukseskannya.

“Saya berharap penyelenggaraan Pionir di Aceh berlangsung lebih meriah serta dapat menghasilkan para mahasiswa berprestasi dan bermutu, kreatif dan inovatif. Insya Allah, mereka (mahasiswa, Red) akan menjadi anak-anak yang baik,” ujarnya. (ns)