Ketahanan Bangsa dan Peran Generasi Muda Islam

Ketahanan Bangsa dan Peran Generasi Muda Islam

Oleh Prof. Dr. Amany Lubis, MA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, hidayah, dan ma’rifat-Nya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat sama-sama melaksanakan upacara pengukuhan dan pelepasan sarjana baru tahun akademik 2021/2022 pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-123 yang diselenggarakan secara daring.

Shalawat dan salam mari kita sama-sama sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi kita petunjuk menuju jalan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Alhamdulillah, pada wisuda sarjana ke-123 hari ini kita kembali meluluskan sarjana baru sebanyak 1.141 orang, terdiri atas 1.087 orang program S1, 40 orang program magister (S2), dan 14 orang program doktor (S3). Sarjana baru tersebut berasal dari 12 fakultas dan sekolah pascasarjana. Rinciannya, dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 254 orang, Fakultas Adab dan Humaniora (121 orang), Fakultas Ushuludin (58 orang), Fakultas Syariah dan Hukum (142 orang), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (131 orang), Fakultas Dirasat Islamiyah (23 orang), Fakultas Psikologi (32 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (110 orang), Fakultas Sains dan Teknologi (134 orang), Fakultas Ilmu Kesehatan (42 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (73 orang), Fakultas Kedokteran (4 orang), dan Sekolah Pascasarjana (17 orang).

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, pimpinan dan seluruh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada kalian yang hari ini diwisuda. Semoga apa yang diberikan oleh dosen-dosen kalian selama menuntut ilmu dapat membawa keberkahan dan menjadi pembuka jalan bagi kalian untuk menapaki jalan hidup selanjutnya. Begitu pula apa yang telah diberikan oleh para tenaga kependidikan selama belajar, kiranya juga dapat menjadi doa pendorong bagi kesuksesan kalian di masa mendatang.

Wisuda kali ini kembali dilakukan secara daring. Meskipun begitu tidak berarti pelaksanaan wisuda kehilangan makna dan momentum sejarah bagi kalian yang telah berhasil menyelesaikan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Wisuda kali ini tetap memiliki makna dan justru menjadi penanda kesuksesan kalian yang berjuang di masa pandemi Covid-19. Kita tampaknya memang masih harus bersabar dalam menghadapi cobaan pandemi Covid-19 ini. Tetapi kita berharap dan terus berdoa, semoga pandemi Covid-19 tahun ini menjadi pandemi terakhir, sehingga di tahun depan kita dapat kembali belajar secara normal. Amiin. Insya Allah.

Pada wisuda kali ini, alhamdulillah kita kedatangan dua tamu istimewa yang hadir secara offline di Auditorium Harun Nasution. Tamu pertama adalah Wakil Menteri Agama RI Bapak Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, MSi. Beliau insya Allah akan memberi sambutan untuk mewakili Menteri Agama RI Bapak Yaqut Cholil Qoumas yang berhalangan hadir. Selain itu beliau juga merupakan alumnus doktoral di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2021.

Kemudian tamu kedua adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Bapak Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, SE, MM. Insya Allah Pak Dudung juga akan memberikan orasi ilmiah di hadapan kalian terkait masalah ketahanan bangsa sesuai tema wisuda kali ini. Pak Dudung seorang jenderal TNI yang namanya sempat viral di media sosial, terutama saat menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya.

Kami mengucapkan selamat datang kepada Wamenag Bapak Zainut Tauhid Sa’adi beserta jajarannya dan juga Kepala Staf TNI Angkatan Darat Bapak Jenderal TNI Dudung Abdrurrachman beserta jajarannya di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tercinta.

Tema wasuda kali ini adalah “Memperkuat Pertahanan Bangsa dengan Generasi Islami”. Tema ini sangat relevan dengan kondisi bangsa kita sekarang yang sedang menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, baik cobaan bencana alam, cobaan kesulitan ekonomi akibat pandemi, maupun cobaan dari rongrongan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam cobaan yang terakhir ini, bangsa dan negara kita selalu diuji, bukan saja oleh bangsa kita sendiri melainkan juga oleh bangsa lain.

Ujian oleh bangsa sendiri ditengarai masih adanya konflik-konflik horizontal di tengah masyarakat. Bahkan juga terkadang konflik vertikal. Ujian itu di antaranya masih adanya ancaman dari kelompok-kelompok radikal yang hendak merusak NKRI, seperti Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua atau adanya upaya adu domba antara aparat TNI dan kepolisian sebagai pengaman utama negara-bangsa. Semua ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa tersebut tentu patut kita sayangkan di tengah bangsa Indonesia yang terus berupaya untuk keluar dari kesulitan ekonomi akibat wabah Covid-19.

Sementara ujian dari luar kita juga sering dihadapkan dengan adanya beberapa teror serius yang mengancam kedaulatan NKRI, terutama kedaulatan laut kita, seperti yang sering terjadi di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna di Kepulauan Riau. Termasuk dalam hal ini adalah beberapa riak kecil dari negeri jiran.

Oleh karena itu, sekali lagi, sangat tepat jika jika tema wisuda kali ini masalah ketahanan bangsa kita angkat kembali sebagai isu krusial nasional yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Ketahanan bangsa merupakan masalah serius bagi setiap warga bangsa. Jika hal itu diabaikan niscaya dapat berdampak pada lemahnya ketahanan nasional yang pada gilirannya dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara itu sendiri. Di sinilah kemudian setiap generasi muda, khususnya generasi muda Islam, harus mengambil peran dan harus selalu berada di garda depan dalam upaya menjaga NKRI dari berbagai ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Sebagai lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, generasi muda Islam mulai dari sekarang dan di masa mendatang perlu terus memberikan banyak kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan NKRI. Kontribusi lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak hanya berfokus pada pembangunan bidang agama tetapi lebih luas lagi adalah pembangunan di bidang sosial, ekonomi, politik, dan bahkan teknologi. Apalagi perkembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang sudah jauh berbeda bila dibandingkan pada 20 tahun ke belakang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekarang telah memiliki banyak program studi atau disiplin ilmu, sehingga memungkinkan setiap lulusannya memiliki akses di berbagai sektor pekerjaan.

Dalam konteks ini pula, generasi muda Islam lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tersebar itu tetap harus membangun soliditas dan sinergitas dalam mengisi pembangunan guna memperkuat ketahanan bangsa di masa kini dan di masa mendatang.

Kita patut bersyukur bahwa dalam perkembangan terakhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atau sejak saya menjadi Rektor tiga tahun lalu, berbagai kemajuan telah dicapai dan sejumlah prestasi telah diraih. Kita mencatat capaian-capaian prestasi itu diraih setiap tahunnya. Misalnya yang terakhir UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan perguruan tinggi keagamaan (PTKN) di bawah Kementerian Agama memperoleh prestasi peringkat pertama Webometrik PTKN (2022), peringkat kedua Public Universities in Indonesia Top 5000 (2022), peringkat 10 besar Universitas Terbaik Indonesia (2022), dan peringkat 10 besar Ranking Google Scholar Citation Indonesia (2022). Selain itu, di lingkungan PTKN di Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga memperoleh banyak prestasi membanggakan. Antara lain PTKN dengan jumlah akreditasi program studi A atau unggul terbanyak, PTKN dengan jumlah profesor terbanyak, PTKN dengan jumlah mahasiswa berprestasi tingkat internasional terbanyak, PTKN dengan jumlah pemilik paten terbanyak, dan PTKN dengan jurnal terindeks Scopus terbanyak.

Raihan berbagai prestasi itu tentu sangat membanggakan meskipun berada di tengah suasana kampus yang belum kondusif, yakni dengan adanya kebijakan penerapan protokol kesehatan pandemi Covid-19 secara nasional. Ke depan kita berharap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan menjadi PTKN dan PTN terdepan yang mampu bersaing dengan PTN umum dalam banyak hal.

Alhamdulillah kita juga telah memiliki RS Haji Jakarta di Pondok Gede sebagai RS Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengalihan pengelolaan RS Haji cukup panjang karena harus melalui berbagai proses dan prosedur. RS Haji sekarang dipimpin oleh dr Hari Hendarto, PhD, SpPd-KEMD, FINASIM sebagai Plt Direktur Utama. Beliau juga kini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia menggantikan Plt direktur utama sebelumnya, dr Andi Wahyuningsih Attas, Sip.And, KIC,MARS.

Ke depan capaian lain yang ingin kita raih adalah terealisasinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertranformasi dari status Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN Badan Hukum. Salah satu tujuan menjadi PTN Badan Hukum agar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki fleksibiltas dan otonomi kebijakan, baik kebijakan dalam pengembangan bidang akademik, infrastruktur, sumber daya manusia maupun kebijakan di bidang finansial. Kita semua tentu berharap pengalihan status menjadi PTN Badan Hukum ini tidak berdampak pada kenaikan biaya kuliah yang membebani masyarakat. Karena pada dasarnya kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah “kampus rakyat” di mana sebagian besar mahasiswanya berasal dari desa dan dari golongan kelas menengah ke bawah.

Perlu juga saya sampaikan bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada awal dan pertengahan Maret ini akan menyelenggarakan Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim). Rakerpim bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tahun sebelumnya dan untuk menyusun serta merealisasikan program kerja tahun sekarang. Tema Rakerpim cukup strategis, yakni “Inovasi dan Transformasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Rekognisi Global”. Tema ini tak lain untuk meneguhkan dan mematangkan peta jalan internasionalisasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai kampus yang terus berkembang, sehingga akan memperoleh pengakuan dunia dan untuk membangun peradaban Islam yang lebih luas.

Untuk itu mari kita doakan bersama agar cita-cita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi kampus kelas dunia dapat segera terwujud, terutama dalam hal menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pusat peradaban Islam dan pemikiran keislaman.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada segenap orang tua/wali wisudawan/wisudawati yang telah menitipkan anak-anaknya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta mempercayakan untuk mendidik mereka. Kami mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam hal pelayanan akademik dan lainnya. Insya Allah ke depan akan menjadi lebih baik lagi. Kepada para wisudawan/wisudawati kami mendoakan semoga kalian sukses untuk menempuh perjalanan hidup berikutnya, baik yang ingin melanjutkan kuliah, bekerja, atau bahkan bertunangan dan menikah. (ns)

Tulisan ini adalah pidato Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Amany Lubis, MA, disampaikan pada Wisuda Sarjana ke-123 di Auditorium Harun Nasution, 26 Februari 2022