Kasdam Jaya: Waspadai Pemanfaatan Politik Identitas

Kasdam Jaya: Waspadai Pemanfaatan Politik Identitas

Auditorium Utama, Berita UIN Online— Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) Jaya/Jayakarta, Brigjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., meminta sivitas akademi UIN Jakarta dan generasi muda se-Tangerang mewaspadai kecenderungan pemanfaatan penguatan politik identitas menjelang Pilpres 2019. Hal ini diperlukan untuk menghindari konflik sekaligus menjaga keutuhan NKRI.

Demikian disampaikan Suharyanto saat mewakili Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto memberikan kuliah umum dalam Gelar Wicara: Harmoni dalam Kebhinnekaan yang digelar UIN Jakarta-Kodam Jaya/Jayakarta di Auditorium Utama, Kamis (26/7/2018). “Sebentar lagi Pilpres (2019, red.), pasti ada eskalasi kelompok-kelompok yang mengusung ide-ide tertentu dengan memanfaatkan politik identitas,” ujarnya.

Penguatan politik identitas yang ditandai aktifitas politik yang diwarnai pilihan politik sempit berdasar motif kesamaan keagamaan, etnis, atau budaya rawan dimanfaatkan pengusung ideologi yang sempit dalam meraih kekuasaan politik. Tidak hanya mencederai proses demokrasi yang memungkinkan kesamaan hak, pemanfaatan tersebut berbahaya bagi kondisi keharmonisan bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Suharyanto juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang berhasil menjaga keharmonisan sepanjang proses Pilkada 2018. Menurutnya, tidak hanya aparat keamanan, masyarakat sipil juga berperan besar menjaga harmoni sepanjang kegiatan tersebut. “Namun kehati-hatian harus terus kita jaga karena kita akan menghadapi Pilpres 2019,” katanya lagi.

Di tempat yang sama, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada MA mengungkapkan jika UIN Jakarta berkomitmen menjaga dan mendorong terciptanya harmoni antar elemen bangsa. Ini dilakukan dengan menempatkan UIN Jakarta sebagai kampus inklusif dimana masyarakat dari latar belakang agama apa pun bisa melanjutkan kuliah di kampus ini.

“Sikap hidup inklusif dengan menerima perbedaan merupakan investasi mendasar bagi terciptanya kehidupan berbangsa yang harmonis,” tandasnya. (farah nh/yuni nk/zm)