Jurusan Farmasi Siap Bersaing di Dunia Global

Jurusan Farmasi Siap Bersaing di Dunia Global

Reporter: Nina Rahayu

Gedung FKIK, UINJKT Online - Sejak berdirinya program studi (Prodi) Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada tahun 2004 lalu, minat masyarakat kian bertambah. Hal ini terbukti dari tingginya angka kenaikan yang dibuka per tahunnya.

Bahkan tahun ini saja, dari  empat  jalur penerimaan  selalu bertambah (PMDK, UMB, SMPTN dan SPMB Mandiri), total peminatnya mencapai 800 orang, padahal jumlah kursi yang tersedia hanya 70 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 23 orang yang lolos melalui jalur PMDK, 3 orang melalui jalur UMB, dan 10 orang melalui jalur SMPTN sedangkan melalui jalur SPMB Mandiri sebanyak 75 orang.

"Jika dilihat dari tahun ke tahun memang selalu menunjukan angka kenaikan, padahal jumlah kursi yang tersedia sangat terbatas," ujar ketua Progam Studi Farmasi  Muhammad Yanis Musdja MSc saat dihubungi UINJKT Online di ruang kerjanya Gedung FKIK, Selasa (19/8).

Dilihat dari angka kenaikan yang terus bertambah memang  merupakan suatu bentuk kemajuan. Apalagi ditambah dengan fasitilitas yang sangat menunjang baik dari segi laboratoruim dan sumber daya manusia ( SDM). Bahkan saat ini Farmsi telah berhasil berkerja sama dengan banyak pihak guna meningkatkan mutu dan pendidikan. Dari segi pengajar yang rata - rata berasal dari universitas yang berkompeten seperti UI (Universitas Indonesia), Industri Farmasi dan RS Fatmawati serta  RS Ciptomanggun Kusumo.

"Kami sangat yakin dengan kemajuan yang ada siap bersaing dengan universitas lain bahkan, kami akan menjadi yang terbaik dari tahun ke tahun, " tambahnya. 

Selain itu, perberdaan mendasar antara  Jurusan Farmasi  dan universitas yang lain  terletak pada nilai keislaman. Karena mahasiswa  selain mempelajari ilmu umum juga dibekali dengan ilmu agama.  " Memang kami merasa ilmu agama sangat penting bagi masyarakat dan kami juga berharap, mahasiswa lulusan Farmasi  dapat mengelola ilmu agama dan ilmu umum secara seimbang," papar Yanis.

Selain diminati lulusan SMA, peminat tak sedikat yang berasal dari pesantren. Para santri ini merupakan mahasiswa yang masuk melalui jalur kemitraan, yakni kerjasama antara UIN Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin Sumatra  Selatan dan Departemen Agama. Dan tahun ini, Musi Banyuasin mengirim 10 santri dari Madrasah  Aliyah dan Pesantren di wilayahnya, lima diantranya diterima di progam studi Farmasi, selebihnya diterima di Prodi Pendidikan Dokter.

Sementara itu menurut Yanis Jurusan Farmasi juga akan berusaha untuk memasuki budaya baru yang  positif  bagi masyarakat berupa sistem pengobatan islami tanpa meningalkan unsur ilmu umum." Dengan demikian  kami akan  mencetak Dokter islami dan tentunya siap bersaing di dunia global ", jelasnya. (Nif/Ed)