Jadikan KKN sebagai Kegiatan Wisata

Jadikan KKN sebagai Kegiatan Wisata

Auditorium, BERITA UIN Online – Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) tidak semata untuk menggugurkan kewajiban belajar mahasiswa demi mendapatkan nilai. Kegiatan KKN justru harus menjadi tanggung jawab setiap insan akademis dalam memberdayakan masyarakat. Oleh karena itu, agar KKN tidak menjadi beban, maka jadikan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut sebagai arena wisata yang menyenangkan.

Hal itu dikatakan staf ahli Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Jakarta Tantan Hermansah saat memberikan pembekalan kepada sekira 4.000 calon peserta KKN di Auditorium Harun Nasution, Kamis (27/2/2020).

Menurut Tantan, perspektif KKN sebagai kegiatan wisata akan memiliki nuansa berbeda jika semata memenuhi kewajiban kuliah. Karena sebagai kegiatan wisata, KKN akan menjadi ringan dan menyenangkan.

“Meskipun jarak tempuh lokasi KKN itu jauh, misalnya, tapi karena kita jadikan sebagai kegiatan wisata, maka semua akan menjadi ringan dan asyik,” katanya.

Tantan mengingatkan bahwa kegiatan KKN tahun ini harus berjalan efektif. Peserta juga diminta lebih kreatif dengan banyak kegiatan yang menginspirasi masyarakat.

Bahkan Tantan menegaskan agar kegiatan KKN jangan melulu mengajar atau lebih dominan mengajar. KKN yang baik adalah bagaimana membuat masyarakat lebih terdorong untuk melakukan perubahan, baik di bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan. Jika hal itu yang menjadi dampak, KKN berarti berjalan dengan baik dan efektif.

“Karena itu saya minta proposal kegiatan KKN harus disiapkan sebaik mungkin. Lakukan asesmen lapangan terlebih dahulu, identifikasi masalah apa saja yang ditemukan. Kemudian rumuskan masalah tersebut dalam bentuk kegaiatan yang konkret,” ujar pemerhati masalah sosial perkotaan dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta tersebut.

Selain itu, kata dia, survey ke lokasi juga jangan dilakukan hanya sekali tapi bisa dua atau tiga kali. Begitu pula interval surveynya, calon peserta KKN diminta tidak terlalu jauh jarak waktunya.

“Paling tidak, dalam sebulan bisa tiga kali survey agar kegiatannya lebih matang,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) tahun akademik 2019/2020 ini akan menggelar KKN reguler. KKN diikuti oleh sekira 4.000 peserta atau sebanyak 210 kelompok yang disebar di lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, yakni Tangerang (50 kelompok), Lebak (50 kelompok), Bogor (50 kelompok), Cianjur (30 kelompok), dan Sukabumi (30 kelompok).

Sebelum diterjunkan ke lokasi, para calon peserta terlebih dahulu diberi pembekalan selama empat hari pada 26-29 Februari 2020. Sedangkan pelaksanaan KKN berlangsung selama sebulan pada 1-30 Agustus 2020. (ns)