Islamic QA Resmi Dibuka

Islamic QA Resmi Dibuka

[caption id="attachment_8172" align="alignleft" width="300"]Association of Quality Assurance Agencies for Islamic World (AQAAIW) Association of Quality Assurance Agencies for Islamic World (AQAAIW)[/caption]

Jakarta, Berita UIN Online-- Pertemuan tahunan Association of Quality Assurance Agencies for Islamic World (AQAAIW) resmi dibuka di Jakarta, Senin-Kamis (05-08/10/2015) dengan mengusung tema Institutional Partnership on Quality Assurance in Strengthening Islamic Higher Education. Adapun tujuan organisasi yang resmi berdiri pada tanggal 4 Mei 2011 ini adalah bagaimana para alumni Perguruan Tinggi Islam di negara-negara Muslim mampu diterima dimana pun, serta bagaimana lembaga penjamin mutu perguruan tinggi negara-negara Muslim mampu bekerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas alumni perguruan tinggi Islam.

Demikian disampaikan ketua panitia pengarah pertemuan tahunan AQAAIW Prof Dr Mansur Ma’shum dalam sambutannya saat konferensi press di Hotel Acacia Jakarta, Jum’at (02/10/2015).

"Ada dua hal yang melatarbelakangi diselenggarakannya Islamic-QA ini, yaitu, perkembangan PTN dan PTS serta prodi yang sangat pesat (4300 perguruan tinggi dan 22.000 prodi), selain itu adanya ketimpangan mutu antar perguruan tinggi dan prodi (PTN vs PTS, PTN vs PTAIN dan PTAIN vs PTAIS). Oleh karena itu, tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk saling memahami kebutuhan dan sistem penjamin mutu pendidikan tinggi di masing-masing negara anggota, mengembangkan kerjasama regional dan internasional serta mengembangkan capacity building di negara-negara anggota,” papar Ma’sum.

Berdasarkan press realease yang dikutip BERITA UIN Online, tercatat, bahwa jumlah keanggotaan Islamic QA saat ini berjumlah 25 negara (full members) dan 54 lembaga akreditasi, penjamin mutu dan perguruan tinggi (Associate members), termasuk di dalamnya adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Dari dalam negeri, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof Dr M Nasir, Menteri Agama Drs H Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan hadir. Selain Rektor Prof Dr Dede Rosyada MA, beberapa rektor perguruan tinggi diagendakan menjadi pembicara seperti Rektor IPB sekaligus Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Prof Dr Herry Suhardiyanto, Rektor UIN Malang Prof Dr H Mudjia Rahardjo, Rektor UIN Riau sekaligus Presiden Asian Islamic Universities Association (AIUA) Prof Dr Munzir Hitami, Rektor UII Dr Ir Harsoyo M.Sc, Rektor UMM Prof Dr Muhajir dan Rektor Universitas Malang Prof Dr Masykuri Bakri.

Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Prof Dr Mansyur Ramly SE MSi mengungkapkan, kegiatan pertemuan tahunan Islamic-QA akan membahas rencana program kerja Islamic QA pada satu tahun ke depan. Kegiatan juga akan mengevaluasi program kerja satu tahun yang lalu.

“Dengan pertemuan ini, diharapkan mampu meningkatkan standarisasi mutu penilaian dalam sistem akreditasi sehingga mendapat pengakuan Internasional,” ungkap Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar periode 1998-2003 ini.

Diketahui, akan hadir peserta dari luar negeri berjumlah 20 orang perwakilan dari negara-negara anggota, dan 160 orang peserta dalam negeri. Termasuk pengurus Islamic QA 2013 hingga saat ini, yaitu Dr Jawaher Al-Mudhahki (Presiden Islamic QA), Prof Mahmout Ozer (Wakil Presiden), dan anggota majelis yang terdiri dari Dato’ Prof Rujhan Bin Mustafa (Malaysia), Prof Abdullah Al-Mussalam (Saudi Arabia), Prof Huseyn Gokcekus (North Cyprus), Dr Mouhammad Mpezamihigo (Uganda) dan dari Indonesia Prof Dr Mansur Ma’shum. (LRF)