Isi Liburan, Ratusan Mahasiswa Terjun Mengajar di Desa

Isi Liburan, Ratusan Mahasiswa Terjun Mengajar di Desa

Lebak, BERITA UIN Online – Guna mengisi musim liburan semester ganjil, sejumlah mahasiswa UIN Jakarta dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lain di Jabodetabek yang tergabung dalam komunitas Sobat Mengajar mengadakan kegiatan mengajar di Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Banten, pada 14 Januari-9 Februari 2019. Kegiatan tersebut dipusatkan di enam dari 10 desa yang dijadikan sasaran mengajar di Kecamatan Sobang.

Menurut Ketua Sobat Mengajar Kelvin Haiqal, program relawan guru mengajar ke desa merupakan kali kedua setelah sukses digelar pada tahun lalu. Sasaran program selain anak-anak usia sekolah dasar (SD) dan diniyah, juga para remaja dan masyarakat umum.

“Program ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai jurusan, baik di UIN Jakarta maupun di perguruan tinggi lain. Ada sedikinya 120 mahasiswa yang terlibat menjadi relawan,” terangnya.

Selain dalam rangka mengisi liburan, kata Kelvin, kegiatan juga bertujuan guna membantu sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Sebab, berdasarkan hasil survey yang dilakukannya, tak sedikit satu sekolah hanya diisi oleh beberapa guru saja.

“Karena alasan itu pula, kami dari Sobat Mengajar yang menghimpun para relawan guru, terjun ke desa-desa yang minus pendidikan dan guru pelajaran,” jelasnya.

Sedikitnya ada enam desa di Kecamatan Sobang yang dijadikan sasaran mengajar, yaitu Desa Cirompang, Desa Hariang, Desa Sindanglaya, Desa Sobang, Desa Sinarjaya, dan Desa Sukaresmi. Untuk melaksanakan mengajar, para relawan itu dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan masing-masing keahlian.

Di luar kegiatan mengajar, para relawan juga banyak membantu masyarakat dalam berbagai bidang, misalnya bakti sosial bidang kesehatan dan program desa wajib berhijab bagi muslimah.

Di bidang kesehatan, Sobat Mengajar melibatkan mahasiswa dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) Jakarta. Kegiatannya antara lain mengadakan cek golongan darah, pemeriksaan tensi darah, cek asam urat, gula darah, imunisasi, kebersihan mulut dan gigi untuk balita, serta penyuluhan bahaya merokok.

Sedangkan desa wajib hijab berupa penyaluran donasi hijab kepada seluruh pelajar perempuan dan ibu-ibu di masing masing desa. Program ini dilaksanakan dengan tujuan agar para siswi dan perempuan di desa tersebut dapat mengenakan hijab dalam kegiatan sehari-hari.

“Program lainnya adalah pemberian 1.000 botol minuman dan pendirian rumah taman baca bagi warga sekitar,” jelas Kelvin.

Dia juga menjelaskan, Sobat Mengajar adalah gerakan sosial yang bersifat independen dan berfokus pada bidang Pendidikan. Lembaga nirlaba tersebut berdiri 25 Februari 2018 yang dimotori oleh mahasiswa UIN Jakarta. Namun, dalam perkembangannya kemudian, Sobat Mengajar juga merekrut anggota dari kalangan mahasiswa di luar UIN Jakarta.

Menurut Kelvin, anggota relawan Sobat Mengajar kini mencapai lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan mahasiswa, seperti UIN Jakarta, Universitas Pamulang, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Universitas Indonesia, Universitas Indraprasta, Universitas Gunadarma, Universitas Mercubuana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Poltekes, dan Universitas Prof Dr Hamka Jakarta.

“Jadi, gerakan (mengajar) ini berusaha mengajak mahasiswa di kawasan Jabodetabek dan Tangerang Selatan untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan bertujuan mengubah paradigma Banten dalam pendidikan,” ujar mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UIN Jakarta tersebut.

Kelvin mengatakan, sebelum diterjunkan ke desa untuk mengajar, para mahasiswa terlebih dahulu dibekali berbagai keahlian. Hal itu bertujuan agar mahasiswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan memadai. “Prinsipnya, mereka (para mahasiswa, Red) harus siap fisik dan mental, apalagi tinggal di daerah minus selama beberapa hari,” katanya. (ns)