Inilah Makna Pidato Grand Syaikh al-Azhar di UIN Jakarta (Update)

Inilah Makna Pidato Grand Syaikh al-Azhar di UIN Jakarta (Update)

[caption id="attachment_9793" align="alignleft" width="300"]Grand Syaikh al-Azhar Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb men yampaikan orasi perdamaian di UIN Jakarta, Selasa (23/02).  Dipilihnya UIN Jakarta sebagai lokasi penyampaian orasi kemanusiaan dan perdamaian menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan agama sebagai pondasi utama perdamaian kemanusiaan. Grand Syaikh al-Azhar Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb men yampaikan orasi perdamaian di UIN Jakarta, Selasa (23/02). Dipilihnya UIN Jakarta sebagai lokasi penyampaian orasi kemanusiaan dan perdamaian menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan agama sebagai pondasi utama perdamaian kemanusiaan.[/caption]

Gd. FDI, BERITA UIN Online— Dipilihnya UIN Jakarta sebagai lokasi penyampaian orasi kemanusiaan dan perdamaian oleh Grand Syaikh al-Azhar Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan agama sebagai pondasi utama perdamaian kemanusiaan. Rencananya, Selasa (23/02) pagi ini, Grand Syaikh al-Azhar bakal menyampaikan orasinya di Auditorium Harun Nasution, UIN Jakarta.

Dekan Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) Dr. Hamka Hasan Lc., MA mengatakan, dari puluhan perguruan tinggi Islam di Asia Tenggara dan Indonesia, pemimpin tertinggi al-Azhar Mesir ini lebih memilih UIN Jakarta sebagai lokasi penyampaian orasinya. Pemilihan UIN Jakarta yang merupakan lembaga pendidikan tinggi keilmuan dan keislaman menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan sains merupakan pondasi utama perdamaian.

“Sebaliknya, lembaga pendidikan harus didorong untuk senantiasa mengembangkan perdamaian melalui fungsinya Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni riset, pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada BERITA UIN Online, Selasa (23/02).

UIN Jakarta sendiri, lanjut Hamka, sudah berusaha membangun landasan demikian. Ini dilakukan melalui pendirian FDI sebagai salah satu fakultas UIN Jakarta. Sesuai tujuan pendiriannya dan posisinya sebagai fakultas binaan Universitas al-Azhar, fakultas ini menerapkan kurikulum al-Azhar, yakni berbasis bahasa Arab dan hafalan al-Qur’an, dengan disempurnakan muatan keindonesiaan dan kemodernan.

Diketahui, Grand Syaikh al-Azhar Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb melakukan kunjungan ke Indonesia dalam rangka pertemuan rutin Majelis Hukama’ al-Muslimin di Jakarta, Minggu-Jumat (21-26/02). Majelis ini yang didirikan pada 19 Juli 2014 dan kini dipimpin Grand Syaikh al-Azhar Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb ini bertujuan mendukung upaya-upaya menciptakan keamanan dan perdamaian khususnya di dunia Islam. Guru Besar dan Rektor UIN Jakarta periode 1992-1998, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, merupakan salah satu inisiator dan pendiri organisasi ulama sekaligus satu-satunya ulama Asia Tenggara yang menjadi anggota tetap di organisasi tersebut.

Sementara itu, sebelum menyampaikan orasi perdamaian di UIN Jakarta, Prof. Dr. Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Muhammad Ahmed El-Tayeb melakukan kunjungan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/02). Oleh Presiden, kedatangannya diharap mampu menyebarluaskan paham Islam Indonesia yang moderat, yakni Islam yang jauh dari esktrimisme, Islam yang rahmatan lil’alamin. (lrf/sf/njs)