IAIN Raden Fatah Belajar Pengembangan TI UIN Jakarta

IAIN Raden Fatah Belajar Pengembangan TI UIN Jakarta

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online-- Untuk mendukung perubahan IAIN menjadi UIN pada tahun 2016, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Pustik Panda) IAIN Raden Fattah Palembang beserta beberapa orang staf Teknologi Informasi (TI) mengunjungi UIN Jakarta pada Senin, (9/9/2013).

Rombongan yang berjumlah 19 orang itu disambut oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Moh Matsna, MA, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Drs Subarja M.Pd, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Dra Retih Indarsih, dan Kepala Pustik Panda UIN Jakarta Dr Husni Teja Sukmana MSc, serta beberapa orang staf TI.

“Silahkan pelajari sistem TI yang kami kembangkan, kami juga perlu belajar dari Pustik Panda IAIN Raden Fatah. Mungkin ada juga hal-hal yang perlu kami pelajari, sehingga kita bisa saling berbagi,” ujar Matsna dalam sambutannya di Ruang Sidang Utama Gedung Rektorat.

Pada kesempatan yang sama, Husni menjelaskan, sistem pengembangan TI UIN Jakarta di setiap fakultas diserahkan pada masing-masing fakultas. Hal ini terjadi, karena kebutuhan akademik dan keuangan di UIN Jakarta selalu berkembang dan berbeda antara satu fakultas dengan fakultas lainnya, sehingga perlu dikembangkan sistem yang berbeda.

“Satu contoh di Fakultas Dirasat Islamiyah. Agar pemberian nilai mahasiswa obyektif, yang membuat soal dan memberikan nilai bukan dosen pengampu mata kuliah tersebut, namun diserahkan kepada dosen lain,” katanya.

Husni mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan akademis mahasiswa, UIN Jakarta menggunakan bandwidth internasional sebesar 200 Mbps dan untuk lokal 1 Gbps.

“Kami kira pengguna terbesar adalah Fakultas Sains dan Teknologi (FST), ternyata Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) yang paling besar penggunanya, karena bahan perkuliahan mereka menggunakan e-Book dan harus mengunduh video kedokteran,” terangnya.

Sementara itu, Solehuddin M.Si, Kepala Pustik Panda IAIN Raden Fatah menyampaikan kekagumannya dengan TI yang sudah dikembangkan di UIN Jakarta. “Selama ini, bagian TI kami hanya sibuk di bagian operasional dan belum punya tim untuk pengembangan sistem,” akunya.

Akibatnya, lanjutnya, kami sering kecolongan mahasiswa yang belum melunasi bayaran kuliah, tapi bisa melanjutkan kuliahnya karena tidak terpantau oleh sistem yang memadai.

Pertemuan yang dikemas dalam bentuk dialog selama 2 jam tersebut diakhiri dengan mengunjungi gedung Pustik Panda UIN Jakarta guna melihat langsung TI yang dikembangkan UIN Jakarta. (MF)