Gizi Buruk di Indonesia Kian Memburuk

Gizi Buruk di Indonesia Kian Memburuk


 

Reporter: Ekawati

 

Auditorium, UINJKT OnlineGambaran gizi buruk di Indonesia semakin pelik, hal ini dipaparkan Andri Suhendar selaku mahasiswa Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta, saat mempresentasikan makalah pertama berjudul Masalah Gizi Buruk di Indonesia pada seminar Pengembangan Profesi Gizi “Kebijakan Kesehatan dalam Penyelesaian Gizi Buruk di Indonesia”, Senin (22/12).

 

Gizi buruk merupakan masalah yang tak kunjung usai. Target pemerintah menuju Indonesia Sehat 2010 hanya tinggal menunggu waktu, tapi kenyataannya fakta di lapangan menunjukkan bahwa kondisi yang ada saat ini jauh dari kondisi sehat.

 

Dampak krisis yang ditimbulkan gizi buruk menyebabkan biaya subsidi kesehatan semakin meningkat. Gizi buruk juga menyebabkan lebih dari separo kematian bayi, balita, dan ibu, serta Human Development Indeks (HDI) menjadi rendah.

 

Angka kematian bayi 35 per seribu kelahiran hidup, kematian balita 58 per seribu, dan angka kematian ibu sebesar 307 per seratus ribu kelahiran hidup. Hal ini ditunjukkan United Nations Develoment Programme (UNDP).

 

Kebijakan kesehatan dalam penanggulangan gizi buruk di Indonesia, seharusnya pemerintah dapat lebih efektif menyentuh ke akar masalah, yaitu pengawasan secara konsisten sampai tingkat daerah dan menjadikan program yang sudah ada terealisasi dengan baik.

 

Acara yang berlangsung selama lima jam ini ditutup dengan hiburan tarian Saman dari mahasiswa FKIK.