FITK Gelar Doa Bersama Secara Virtual untuk Almarhum Prof Dr Aminuddin Rasyad

FITK Gelar Doa Bersama Secara Virtual untuk Almarhum Prof Dr Aminuddin Rasyad

Ciputat, Berita UIN Online-- Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan (FITK) menggelar doa bersama untuk almarhum Prof Dr Aminuddin Rasyad melalui aplikasi zoom pada Kamis malam (24/09/20).

Aminudin Rasyad, Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada1933 dan wafat pada Selasa, 22 September 2020 dalam usia 87 tahun.

Almarhum pernah menjabat sebagai Dekan FITK UIN Jakarta pada periode 1983-1987. Sejak 1976 almarhum aktif sebagai Anggota Survey dan Research IAIN Jakarta.

Kegiatan doa bersama yang diikuti sekira 100 lebih jamaah virtual itu, diawali dengan khataman Alquran oleh Mahasiswa FITK UIN Jakarta pada pukul 18.30 sampai 19.30 WIB.

Setelah Isya, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama dipimpin Dr Abdul Majid Khon MAg.

Turut serta dalam acara tersebut, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Hj Amany Lubis MA, Ketua Senat UIN Jakarta Prof Dr Abuddin Nata MA, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Dede Rosyada MA, Prof Dr Munzier Suparta, Prof Dr Husni Rahim, dan sejumlah guru besar, dosen, dan mahasiswa FITK UIN Jakarta.

Dekan FITK Dr Sururin MA dalam sambutannya menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Prof Aminuddin. Saat Prof Aminuddin wafat, kata Sururin, keluarga besar FITK tidak dapat hadir karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan.

“Karena kami tidak dapat bertakziyah secara langsung, maka malam ini kami adakan acara doa bersama untuk almarhum, semoga almarhum saat ini sedang berbahagia di alam kuburnya,” ujar Sururin.

Selain itu, lanjut Sururin, acara ini diadakan sebagai rasa hormat kepada almarhum karena telah mendedikasikan dirinya di FITK dan memiliki banyak kolega dan murid.

“Kegiatan ini sebagai bentuk takzim kepada Prof Aminudin karena beliau sangat berdedikasi dan pernah menjabat sebagai Dekan FITK tahun 1987. Almarhum adalah guru kita semua,” tandas Sururin.

Sementara, Amany mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi FITK ini. Pasalnya, almarhum adalah guru besar yang banyak berjasa terhadap FITK dan UIN Jakarta.

“Beliau termasuk generasi awal berdirinya kampus ini yang juga punya andil mengantarkan UIN Jakarta hingga menjadi seperti sekarang ini,” ujar Amany.

Almarhum, lanjut Amany, termasuk salah seorang yang merasa senang sekali dengan diangkatnya Amany menjadi Rektor UIN Jakarta.

“Beliau sangat mendukung saya menjadi Rektor. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan dapat melanjutkan perjuangan dan cita-cita almarhum,” pungkasnya.

Selain sivitas akademik FITK, turut hadir sejumlah kerabat dan sahabat almarhum. Putra almarhum Prof Nusyirwan Effendi didapuk untuk menyampaikan sambutan atas nama keluarga.

Turut memberikan sambutan sebagai kolega, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Abuddin Nata, Prof Dr Dede Rosyada, Prof Dr Husni Rahim, Prof Dr Munzier Suparta, dan Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof Dr Prof Dr Yuliandri SH MH.

Menurut Munzier, almarhum adalah sosok dosen yang santun, ramah, murah seyum, dan tidak pernah marah.

“Saya begitu kenal beliau. Saya bersaksi almarhum orang baik, In sya Allah husnul khotimah,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dr Khodijah MA, salah satu dosen yang pernah menjadi murid almarhum mengatakan almarhum adalah sosok yang murah senyum dan inspiratif.

“Beliau selalu ingin menciptakan suasana kelas menjadi sangat menyenangkan dan menginspirasi buat para mahasiswanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan beliau,” ujar Khodijah.

Selain Khodijah, M Zuhdi MEd PhD dan Maifalinda Fatra PhD turut memberikan testimoni sebagai mahasiswa almarhum.

Selamat istirahat guru sejati, semoga Engkau berbahagia di sisi Allah SWT. Amin. (ap/mf)