FDI UIN Jakarta Gelar IDIC ke-6

FDI UIN Jakarta Gelar IDIC ke-6

Auditorium Harun Nasution, BERITA UIN Online—Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Jakarta kembali menggelar 6th International Dirasat Islamiyah Conference (IDIC), dengan mengusung tema Arabic Language A Key of Knowlagde and Foundation of Civilization, Rabu (14/11), bertempat di Auditorium Harun Nasution Kampus I UIN Jakarta.

Acara yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HAMASAH ke 3 tersebut, dibuka oleh Rektor Prof Dr Dede Rosyada MA, serta menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya KH Ahmad Baso (Indonesia), Ali Ahmed Al-Zubaedi (Saudi Arabia), Dr Hasan al-Haj Adam Abdul Karim (Sudan), Syeikh Faishal Hamood MHum (Yaman), dan Dr Ahmad Ishom At-Tamadi (Egypt).

Hadir pula pada acara tersebut, perwakilan dari Kementerioan Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), perwakilan dari beberapa Pondok Pesantren, serta mahasiswa dan segenap sivitas akademika FDI UIN Jakarta.

Rektor, dalam sambutannya mengapresiasi terlaksananya kegiatan tersebut, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang telah menyempatkan hadir dalam acara tersebut.

Sedangkan para narasumber, dalam pemaparannya secara umum menjelaskan bahwa Peran Ilmu Bahasa Arab dalam menjaga stabilitas pengetahuan kebangsaan Indonesia dan beberapa negara di dunia.

Di tempat yang sama, Mohammad Abed Al-Jabiri mengatakan, bahwa bahasa menentukan cara pandang, berfikir, dan sosial daerah. Penyebab perluasan Bahasa Arab di antaranya datangnya saudagar, imigran timur tengah dan para da’i manca negara terlebih dari jazirah arab dalam menyebarkan Islam pun juga terlahirnya akulturasi budaya Arab dan Indonesia, dan proses arabisasi harus disertai dengan adanya Ilmu Tashawuf yang berorientasi pada ketundukan dan kepatuhan dalam menjalankan perintah syariat yang Berbahasa Arab, seperti melaksanakan sholat dan interaksi sosial lainnya.

“Bahkan menurut Imam Syafi’i setiap negeri muslim harus ada ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh kearifan lokal guna menciptakan jiwa kebangsaan dan keagamaan yang kokoh,” ujarnya.

Kemudian, Ali Ahmed Al-Zubaedi menyampaikan bahwa eksistensi bahasa Arab bukan hanya bahasa al-Qur’an, Syurga atau Agama Islam, akan tetapi merupakan satu-satu nya bahasa yang lansung dijaga dan dilestarikan oleh Allah SWT.

“Bahasa Arab merupakan sumber dari segala peradaban baik dimasa lampau, sekarang dan masa yang akan datang. Bahasa yang kaya akan kosa kata, budaya dan sudut pandang berbeda dari bahasa-bahasa yang lain, bahkan beberapa negara menggunakan kata serapan dari Bahasa Arab,” tandas Ali Ahmed.

Hal di atas, juga turut diamini oleh pemateri-pemateri berikutnya, seperti Hasan al-Haj, Faishal Hamood, dan Ahmad Ishom, menegaskan bahwa Bahasa Arab juga merupakan sumber ilmu pengetahuan, baik itu ilmu umum dan keagamaan.

Tidak lupa, pemateri juga menjelaskan tentang macam-macam jenis ilmu bahasa Arab, peran bahasa Arab, serta pentingnya memahami kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa Arab agar tidak terjadi kekeliruan dalam menerjemahkan atau pun menafsirkannya. (lrf/as)