Dubes Inggris Kunjungi UIN Jakarta

Dubes Inggris Kunjungi UIN Jakarta

Dubes InggrisGedung Rektorat, BERITA UIN Online-- Dalam rangka menjalin kerjasama dengan UIN Jakarta, Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengunjungi UIN Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Kunjungan tersebut diterima Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA, didampingi para wakil rektor, para dekan dan wakil dekan fakultas keagamaan, Direktur Sekolah Pascasarjana (SPs), Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Kepala Satuan Pengawas Internal (SPI), dan Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) di ruang rektor.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor berkesempatan untuk menyampaikan profil singkat UIN Jakarta kepada Dubes beserta rombongan yang terdiri dari staf dubes dan British Council.

“UIN Jakarta sedang menggalakkan kerjasama dengan universitas-universitas luar negeri dalam bidang penelitian bersama, kunjungan professor, dan pertukaran pelajar, dosen, dan pegawai,” ujar Dede.

Bulan Februari lalu, lanjut Dede, Mohammed Benotman Muslim College Inggris juga berkunjung ke UIN Jakarta dalam rangka inisiasi kerjasama dilanjutkan dengan persiapan penadatanganan Nota Kesepahaman dalam bidang Islamic Studies dan Student Exchange.

Pada kesempatan yang sama, Ketua LP2M Prof Dr M Arskal Salim GP MA menyampaikan pada tahun lalu awardee penelitian Prof Dr Zaituna Subhan melakukan penelitian dan public lecture selama dua bulan di Aga Khan University Inggris.

“Aga Khan University itu sudah memiliki Publishing Unit tersendiri. Di sana terdapat pula ensiklopedia dari negara-negara muslim,” ujar Arskal yang juga Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum itu.

Oleh karena itu, lanjutnya, karya-karya ilmiah para dosen UIN Jakarta perlu dikonversi ke bahasa lain agar dapat diakses universitas-universitas di dunia.

Arskal menginformasikan, David Taylor, Professor dari Aga Khan University merencakanan untuk melakukan program summer school di Jakarta, begitupula UIN Jakarta ingin melakukan lawatan ke Inggris terkait dengan kerjasama dalam bidang Islamic studies.

Sementara, Moazzam Malik yang menjadi Dubes Inggris untuk Indonesia pertama yang beragama Islam menyebutkan bahwa United Kingdom (UK) memiliki 5% penduduk yang beragama Islam (sekira 3 juta penduduk).

“Umat Islam di Eropa sudah meningkat, tetapi mereka masih di bawah tekanan, sehingga belum dapat terlalu bebas untuk memeluk agama Islam seperti di Indonesia,” ujarnya.

Terkait mitra kerjasama, sambung Malik, Aga Khan adalah mitra yang sangat bagus. Di samping itu, ada pula Ibrahim College yang dapat dijadikan mitra kerjasama UIN Jakarta.

Diinformasikannya, pada April 2017 akan ada konferensi di Lancaster University. Sebagai mediator, pihak British Council akan mengundang UIN Jakarta sebagai langkah awal kerjasama dengan universitas di Inggris.

Malik menjanjikan untuk membantu mencari universitas yang dapat dihubungkan dengan UIN Jakarta dan berharap pemerintah Inggris juga dapat memberikan scholarship untuk masyarakat Muslim di Inggris berkuliah di UIN Jakarta. (mf)