Dua Profesor UIN Jakarta Kembali Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Dunia

Dua Profesor UIN Jakarta Kembali Masuk Daftar Top 2% Ilmuwan Dunia

Gedung Rektorat, Berita UIN Online - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan masuknya dua ilmuwan, Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Prof. Maila Dinia Husni Rahiem dan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prof. Saiful Mujani ke dalam daftar "Top 2% Scientist Worldwide" untuk tahun 2025, Senin (22/9/2025). 

Prestasi Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ini diketahui melalui publikasi di laman resmi Elsevier, pada Minggu, (21/09/2025). Dalam publikasi tersebut dijelaskan bahwa pemeringkatan terbagi ke dalam dua kategori, yakni Top 2% Scientist sepanjang karier dan Top 2% Scientist berdasarkan dampak sitasi dalam satu tahun terakhir (single-year impact).

Atas prestasi ini, Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, menyampaikan apresiasi atas capaian dua ilmuwan UIN Jakarta yang tercatat dalam daftar “Top 2% Scientist Worldwide” 2025. 

“UIN Jakarta bangga dan bersyukur atas pengakuan internasional ini. Capaian dua dosen kita menegaskan bahwa riset UIN semakin relevan, bereputasi, dan berkontribusi pada pengembangan ilmu serta pemecahan masalah bangsa. Universitas akan terus memperkuat ekosistem riset yang berintegritas, kolaboratif, dan berdampak,” ujarnya.

Senada dengan Rektor, Ketua LP2M UIN Jakarta, Prof. Amelia Fauzia, menambahkan bahwa tata kelola riset terus ditingkatkan. “Fokus kami adalah kualitas. LP2M memperkuat integritas akademik, pengelolaan data, open science, dan kolaborasi interdisipliner. Dengan fondasi metodologis yang kuat, publikasi UIN akan semakin kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Prof. Maila Dinia Husni Rahiem merupakan Guru Besar dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. Bidang risetnya mencakup resiliensi, thriving, pendidikan, serta pengembangan STEM lintas disiplin yang inklusif untuk kemajuan peradaban. Penelitiannya berfokus pada penguatan resiliensi peserta didik dan pendidik, evidence-based teaching, serta pemanfaatan teknologi dan analitik pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari PAUD hingga pendidikan tinggi. 

Kepakaran ini juga menjadi dasar penugasanya sebagai penasehat ahli pada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Pengakuan tahun 2025 ini adalah pemeringkatan ketiga baginya secara berturut-turut setelah tahun 2023 dan 2024. Pada tahun 2023, Prof. Maila menjadi satu-satunya peneliti dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang masuk daftar, dan pada tahun 2025, ia tetap menjadi satu-satunya perempuan dari PTKIN yang tercatat. 

Sementara itu, Prof. Saiful Mujani adalah Guru Besar Ilmu Politik UIN Jakarta dan dikenal sebagai pelopor riset opini publik di Indonesia. Risetnya meliputi perilaku pemilih, opini publik, demokratisasi, dan tata kelola pemilu, dengan kontribusi metodologis pada survei kuantitatif (sampling probabilistic, tracking poll, exit poll, dan panel survey)

Sebagai pendiri dan penasihat riset pada lembaga survei ternama, ia menjunjung tinggi standar mutu dan etika riset agar data yang dihasilkan dapat reliabel dan diaudit. Rekam jejaknya meliputi buku dan artikel ilmiah yang menjadi rujukan peneliti dan pembuat kebijakan. Di kampus, ia membimbing peneliti muda dan mengajarkan metode kuantitatif terapan, sehingga memperkuat posisi ilmu sosial UIN Jakarta di percaturan ilmiah nasional dan internasional.

Daftar "Top 2% Scientist Worldwide" merupakan kompilasi tahunan yang dibuat oleh tim peneliti Stanford University dan diterbitkan melalui platform data Elsevier. Pemeringkatan ini didasarkan pada data sitasi internasional dan menggunakan indikator bibliometrik terstandar, seperti jumlah sitasi tanpa swasitasi, H-index, dan composite citation indicator (c-score). Daftar ini menampilkan peneliti yang masuk dalam dua persen teratas di bidangnya atau 100.000 teratas di seluruh disiplin ilmu. 

Secara global, penerima daftar tersebar di 22 bidang utama dan lebih dari 170 sub-bidang. Ekosistem riset besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Inggris menyumbang jumlah nama yang besar. Total ilmuan yang masuk daftar mencapai ratusan ribu peneliti di seluruh dunia. Dari Indonesia, hanya 209 ilmuwan yang berhasil masuk dalam daftar tahun ini, dan UIN Jakarta Berhasil turut berkontribusi di dalamnya.

Masuknya dua nama ilmuwan UIN Jakarta pada daftar 2025 memperkuat posisi universitas dalam peta riset nasional dan global. Di tingkat rumpun PTKIN, capaian tahun ini menandai kemajuan signifikan: dari satu nama pada 2023 menjadi lima nama pada 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa investasi pada budaya riset, kolaborasi internasional, dan dukungan institusional telah berada pada jalur yang tepat.

(Fathan Rangga/Fauziah M./Zaenal M./Muhamad Arifin Ilham/Photo: PIH)