Dr Hamid Slimi: Inilah 3 Keunggulan UIN Jakarta

Dr Hamid Slimi: Inilah 3 Keunggulan UIN Jakarta

[caption id="attachment_14691" align="alignright" width="300"]Slimi Ok Dr Hamid Slimi menerima sovenir yang diberikan Ketua LP2M Prof Dr M Arskal Salim MA usai penyambutan delegasi UIN Jakarta pada Kamis (24/3/2016) di Canadian Center for Deen Studies Amerika Utara.[/caption]

Gedung Rektorat, Berita UIN Online-- Kepala Canadian Centre for Deen Studies (CCDS/Pusat Kajian Agama Kanada) Dr Hamid Slimi yang menjadi salah satu peserta program Visiting Professor UIN Jakarta menyampaikan bahwa ada tiga keunggulan yang menjadikan UIN Jakarta berada dalam posisi yang lebih baik dari lembaga lain, khususnya dalam pendidikan Islam.

Hal tersebut diungkapkan Slimi dalam proposal yang ditujukan ke Rektor UIN Jakarta tentang rencana pengembangan Program Studi Keislaman (Islamic Studies) UIN Jakarta di lembaga yang ia pimpin di Kanada Amerika Utara.

Dalam proposal bertanggal 30 Nopember 2016 tersebut, Slimi menulis, tiga keunggulan itu adalah, pertama UIN Jakarta merupakan sebuah universitas besar dan mapan yang sangat baik di Indonesia dan dunia Muslim. Di dalamnya ditawarkan berbagai program sarjana dan pascasarjana tentang disiplin ilmu keislaman dan akademik yang berbeda.

Kedua, UIN Jakarta telah mengadopsi metodologi pemikiran bebas dan terbuka untuk menyebarkan pengetahuan dan melakukan penelitian akademik yang fleksibel. Ini memenuhi syarat untuk menjadi contoh yang sangat baik dari keseimbangan antara otentisitas dan modernitas.

Ketiga, menjadi negara Muslim terbesar di dunia dengan reputasi yang baik untuk toleransi dan moderasi, Indonesia berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada negara lain untuk memimpin dunia Muslim, khususnya dalam pendidikan Islam.

Dunia Muslim dapat mengambil banyak pelajaran dari Indonesia dan sinergi antara agama, budaya dan modernitas untuk mengatasi segala bentuk ekstremisme dan fanatisme. UIN adalah perwujudan dari sinergi Indonesia yang bisa ditiru di bagian dunia lain.

Kemudian, pria kelahiran Maroko yang juga menjabat sebagai Presiden Akademi Internasional untuk Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Masyarakat Kanada tersebut menjelaskan bahwa lembaga yang dikelolanya merupakan lembaga keagamaan pertama yang didirikan di Kanada untuk memenuhi kebutuhan Muslim Amerika Utara.

Lembaga ini mendidik dan melatih para sarjana masa depan untuk menjadi imam, guru dan pekerja jasa Islam serta menjadi pusat untuk mendidik masyarakat luas tentang Islam dan dunia Muslim.

Diuraikannya, di negara-negara sekuler Barat seperti Kanada, pemerintah tidak ikut campur dalam urusan lembaga keagamaan dan pusat-pusat pendidikan dan tidak bisa mengakreditasi mereka. Pengelolaan pendidikan dan pembelajaran agama diberikan kebebasan kepada lembaga-lembaga tersebut.

Impor kepemimpinan agama dari luar negeri, lanjut Slimi, telah terbukti tidak menjadi solusi jangka panjang untuk Muslim Barat. Pelatihan agama kontekstual dan pembentukan Muslim pribumi adalah cara terbaik karena tidak terbatas pada bahasa, budaya, realitas dan yang lebih penting adalah dapat memberikan pemahaman dini kepada mereka tentang bahaya ekstremisme agama dan ideologi radikal.

Pada akhir proposal, Slimi mengusulkan lembaganya untuk dapat berafiliasi dengan UIN Jakarta, sehingga para pelajar di sana dapat memiliki kesempatan untuk menerima semacam akreditasi untuk pendidikan Islam mereka.

Dilanjutkannya, hal ini akan memungkinkan mereka yang ingin melanjutkan kuliah di UIN Jakarta atau ingin menghadiri beberapa kegiatan di sini tanpa kesulitan. Selain itu, sivitas CCDS dan UIN Jakarta dapat memiliki kesempatan untuk mengajar atau mengawasi disertasi dan penelitian, baik di Indonesia maupun di Amerika Utara. Untuk keperluan tersebut, dapat digunakan fasilitas online milik CCDS untuk pembelajaran di kelas antara kedua belah pihak.

Slimi menutup dengan menyampaikan ketertarikannya untuk bekerjasama dengan UIN Jakarta dalam jangka panjang sekaligus membantu untuk mempromosikan UIN Jakarta di tingkat internasional. (mf)