Dosen UIN  Raih Asian Leadership Fellowship Program

Dosen UIN Raih Asian Leadership Fellowship Program

[caption id="attachment_11542" align="alignright" width="156"]Ayang Utriza Yakin Ph.D Ayang Utriza Yakin Ph.D[/caption]

Gd. Rektorat, BERITA UIN Online-- Ayang Utriza Yakin Ph.D, dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, berhasil meraih beasiswa Asian Leadership Fellowship Program (ALFP) 2016 dari The Japan Foundation dan the International House of Japan. Dengan beasiswa ini, Managing Editor jurnal Studia Islamika ini akan menjadi fellow di Tokyo, Jepang, sepanjang September-Oktober mendatang. Kepada BERITA UIN Online, Kamis (16/06), Ayang menuturkan, kepastian dirinya lolos seleksi sebagai penerima beasiswa diterima akhir Mei lalu. Ayang bersukur mengingat dari ratusan pelamar, ia adalah salah satu dari delapan orang penerima beasiswa ALFP 2016. "Tentu saya bersyukur kepada Allah diberikan kesempatan untuk dapat berkunjung dan belajar hal-hal baru di negeri Sakura," ujarnya yang mengaku direkomendasikan Prof. Robert W. Hefner (Universitas Boston), Prof. Mikihiro Moriyama (Universitas Nanzan), dan Prof. Mason Hoadley (Universitas Lund). Melalui program tersebut, jelas Ayang, ia akan terlibat dalam serangkaian kegiatan akademik dan kebudayaan. Selain memberi kuliah dan seminar, Ayang bakal diberi kesempatan mempelajari sejarah dan kebudayaan Jepang, mengunjungi museum, meneliti koleksi naskah, mengunjungi cagar budaya dan tempat-tempat peribadatan masyarakat Jepang. Tidak hanya itu, Ayang juga bakal berdiskusi fundamentalisme keagamaan dan isu nuklir. "Bahkan, sebagai penerima beasiswa, saya juga bakal diberi kesempatan mempelajari tata kelola persampahan, hingga pendidikan moral dan seks di sekolah dan media," tambahnya. Diketahui, ALFP diluncurkan International House of Japan pada 1996 lalu. Tujuannya adalah membangun kedekatan jaringan intelektual publik Asia yang berakar dari dan berkomitmen pada pembangunan masyarakat sipil sesuai latar belakang kebudayaan, disiplin keilmuan, dan geopolitik. Dari Indonesia sendiri, para penerima ALFP bisa dihitung dengan jari. Sebelum Ayang, beberapa tokoh Indonesia penerima ALFP adalah Dr. Ignas Kleden MA, Goenawan Mohamad, Ayu Utami, Hamid Basyaib, Faruk, Marco Kusumawijaya, Endo Suanda, Miryam Sarasvati, Maria Hartiningsih, Hary Surjadi, dan Prof. Dr. Jamhari Makruf MA. Dari total 11 penerima terdahulu, baru satu orang di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang meraih beasiswa ALFP, yakni Prof. Dr. Jamhari Makruf MA, dari UIN Jakarta di tahun 2004. Dengan terpilihnya Ayang, maka representasi PTKIN sekaligus UIN Jakarta bertambah menjadi dua orang. (zm/fa)