Dosen UIN Jakarta Teliti 67 Batu Nisan di Afsel

Dosen UIN Jakarta Teliti 67 Batu Nisan di Afsel

Kantor FDI, BERITA UIN Online--Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah Dr Usman Syihab MA berhasil meneliti 67 batu nisan di Afrika Selatan (Afsel). "Alhamdulillah selain dapat menyelesaikan tugas Safari Ramadlan, saya juga berhasil membaca dan menyalin sebanyak 67 batu nisan di kuburan tua Jubilee Park Cemetery Uitenhage dan South End Valley Cemetery Port Elizabeth, " ujar Usman di Kantor Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI), Rabu (28/8/2013).

Menurutnya, usia batu-batu nisan tersebut sekira  100-200 tahun, dengan teks-teks yang menggunakan bahasa Arab dan bahasa Indonesia dengan tulisan Arab pegon, serta campuran antara kedua bahasa tersebut.

Karena itu, agar tulisan-tulisan tersebut dapat diketahui masyarakat, usai membaca puluhan tulisan itu, ia harus mentransliterasikan teks tersebut dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris dan Indonesia, serta memberikan keterangan dan analisis.

Kegiatan ini, aku dia,  cukup menyita waktu. Alasannya, selama dua pekan, ia harus bolak-balik meneliti tulisan-tulisan di batu nisan itu.

"Tugas ini berat, karena saya harus di kuburan 4-5 jam perhari selama dua minggu, dalam cuaca musim dingin, dan pada bulan puasa lagi," imbuhnya.

Catatan-catatan dalam batu-batu nisan ini, sambung dia, mengungkapkan fakta-fakta baru tentang kedatangan orang Islam Indonesia ke kedua kota yang indah tersebut, yang jauhya 800 kilometer dari kampung Syaikh Yusuf Makassari di Cape Town. Kedatangan orang Islam Indonesia di kedua kota kecil ini masih belum banyak dikaji oleh para ahli.

"Insya Allah karya saya ini akan diterbitkan oleh Konsul Jenderal RI di Cape Town, dan akan dihadiahkan secara formal kepada masyarakat muslim keturunan Indonesia di provinsi Eastern Cape pada akhir September 2013 mendatang, dan akan menjadi sumber penting untuk kajian lanjut tentang hubungan Muslim Indonesia dan Afrika Selatan," papar doktor Pemikiran Islam dari Universitas Malaya ini.

Usman menjelaskan, kegiatan tersebut terselenggara atas undangan Ketua Eastern Cape Malayo Curtural Society Mr. Yusuf Aghardeen dan Sugie Harijadi, Konsul Jenderal RI di Cape Town. ( D Antariksa/ Saifudin)