Doktor SPs UIN ke-1037: Perjumpaan Tafsir Fi Dhilal al-Quran dan Gerakan Radikal Islam

Doktor SPs UIN ke-1037: Perjumpaan Tafsir Fi Dhilal al-Quran dan Gerakan Radikal Islam

[caption id="attachment_17492" align="aligncenter" width="800"]Ahmad Syukron, usai program doktor Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta, dalam sidang disertasinya, di Auditorium SPs UIN Jakarta, Rabu (19/4/2017). Dalam disertasinya, Dalam disertasinya, Penafsiran Politik Sayyid Qutb: Studi Atas Tafsir al-Adabi al-Haraki dalam Fi Dhilal al-Quran dan Respon Ulama, Syukron melihat persinggungan Tafsir Fi Dhilal al-Quran dengan Gerakan Radikal Islam. Ahmad Syukron, usai program doktor Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta, dalam sidang disertasinya, di Auditorium SPs UIN Jakarta, Rabu (19/4/2017). Dalam disertasinya, Dalam disertasinya, Penafsiran Politik Sayyid Qutb: Studi Atas Tafsir al-Adabi al-Haraki dalam Fi Dhilal al-Quran dan Respon Ulama, Syukron melihat persinggungan Tafsir Fi Dhilal al-Quran dengan Gerakan Radikal Islam. (Foto: Wildan)[/caption]

Gedung SPs, Berita UIN Online— Tafsir Fi Dhilal al-Quran karya Sayyid Qutb berkontribusi penting pada berbagai aksi pergerakan Islam yang dijalankan para aktivis dakwah Islam. Model penafsiran dan pemikirannya yang cenderung militan dan keberaniannya dalam menyampaikan gagasan dan pemikiran tentang tema-tema politik mampu menggugah pembaca untuk mewujudkannya dalam wilayah pergerakan.

Demikian disampaikan Ahmad Syukron, mahasiswa program doktor Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta, dalam sidang disertasinya, di Auditorium SPs UIN Jakarta, Selasa (18/4/2017). Hadir sebagai penguji Direktur SPs UIN Jakarta Prof Dr Masykuri Abdillah, Prof Dr Salman Harun, Prof Dr Hamdani Anwar, dan Prof Dr Moh. Ishom Yusqi. Dua pembimbing yakni Prof Dr Yunan Yusuf dan Prof Dr Said Aqil Husin Al Munawwar berhalangan hadir.

Dalam disertasinya, Penafsiran Politik Sayyid Qutb: Studi Atas Tafsir al-Adabi al-Haraki dalam Fi Dhilal al-Quran dan Respon Ulama, Syukron mengungkapkan, Sayyid Qutb dengan penafsiran dan pemikirannya mampu mempengaruhi kalangan ulama dan aktivis Islam radikal di berbagai belahan dunia. “Kekuatan pemikiran dan keberanian gagasan Sayyid Qutb telah banyak memengaruhi pemikiran kaum muda militan,” katanya.

Analisis Syukron, kekuatan pengaruh tafsir Fi Dhilal al-Quran yang dalam juga dipadu corak sastra dan dakwah yang dipakai Sayyid Qutb ketika menulis tafsir. Gaya bahasanya yang indah menggugah para pembaca, terutama kalangan pembaca muda. “Karenanya, tafsir Fi Dhilal al-Quran ini sangat diminati terutama oleh kalangan generasi muda Islam, meskipun dianggap sebagai tafsir yang agak radikal,” paparnya lagi.

Lebih lanjut, Ketua Yayasan Ahya Bil-Khair Tangerang Selatan ini menjelaskan, hasil disertasinya mendukung pendapat Ladan dan Louya Boudman yang mengatakan bahwa kebanyakan kader muda Islam hari ini adalah intelektual dan pewaris spiritual Quthbiyah. Salahsatunya gerakan sayap dari Ikhwanul Muslimin.

Disertasi suami dari Yayat Solihat ini juga sejalan dengan pernyataan Robert Worth dalam artikelnya yang mengatakan bahwa Sayyid Qutb adalah salah satu bapak intelektual kaum Islam radikal, termasuk Osama bin Laden dan kawan-kawan.

“Penafsiran politik Sayyid Qutb berkaitan dengan tafsir al-adabi al-haraki ini cenderung kontroversial dan bermuatan radikal. Terutama pada kajian seperti al-hakimiyah, jahiliyyah, al-harakah al-Islamiyah, thaghut, hizb Allah dan hizb Syaithan, serta dar al-Islam dan dar al-harb,” jelas pria kelahiran Jakarta 25 Maret 1972 ini.

Dalam sesi pertanyaan dari penguji, Masykuri Abdillah mempersoalkan judul yang digunakan Syukron terkait diksi tafsir yang dipadankan dengan al-Adabi al-Haraki. Menurut Masykuri, kata corak atau metode (manhaj) lebih tepat untuk disandingkan dengan al-adabi al-haraki.

“Keterpengaruhan Osama bin Laden dan kawan-kawan teroris, apakah benar dia secara eksplisit menyatakan bahwa dirinya terinspirasi oleh Sayyid Qutb ataukah tidak. Anda perlu mencari data tersebut,” tanya Masykuri.

Merespon pertanyaan dan masukan dari penguji, Syukron akan menindak lanjuti dengan revisi lebih lanjut disertasinya. “Terima kasih atas segala saran dan kritik, saya siap untuk merevisi kembali disertasi saya ini,” pungkas Syukron.

Syukron berhasil lulus dan menjadi doktor yang ke-1037 dari SPs dengan IPK 3,38 dan dengan predikat sangat memuaskan. (Farah/wildan/zm)