Din Syamsuddin: Mahasiswa Jangan Terjebak Paham Ektrimis

Din Syamsuddin: Mahasiswa Jangan Terjebak Paham Ektrimis

Auditorium Harun Nasution, BERITA UIN Online— Sebagai mahasiswa sudah sewajarnya apabila aktif dan mengikuti kegiatan-kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus. Namun, sebagai insan cendikia, hendaknya lebih mampu memilih dan memilah pemikiran baru yang diterima, sehingga mampu terhindar dari paham-paham ekstrimis atau radikal.

Hal demikian, disampaikan Din Syamsuddin saat memberikan materi pada acara Pengenalan Budaya Akdemik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Jakarta, Rabu (28/08), di Auditorium Harun Nasution, kampus I UIN Jakarta.

Din Syamsuddin menambahkan, sebagai mahasiswa selayaknya menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap sesama, baik yang seakidah maupun tidak. Pasalnya, esensi dari ajaran Islam adalah rahmatan lil 'alamin, yang dibingkai daam konsep Islam wasathiyah.

“Islam wasathiyah atau Islam moderat, penuh dengan toleransi, tidak terjebak ekstremitas, mengambil jalan tengah, moderasi Islam, dan cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah,” jelas Din Syamsuddin.

Selain itu, masih menurut Din Syamsuddin, Islam Washatiyah senantiasa memegang beberapa prinsip dalam bersosialisasi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain; I’tidal, tawazun, tasamuh, syura, qudwah, muwatanah.

Dijelaskannya, I’tidal adalah berlaku adil dan senantiasa menegakkan keadilan, tawazun menjaga keseimbangan dalam kehidupan, terutama antara hak dan kewajiban individu, kemudian tasamuh, yaitu saling toleransi antar sesama, tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan.

“Islam wastahiyah juga senantiasa mengedepankan syura, musyawarah, untuk mencapai mufakat dalam memutuskan sesuatu. Selain itu, hal penting lainnya adalah memberikan qudwah atau memberi contoh dan suri tauladan dalam kebaikan serta menjada persatuan. Kemudian, muwathanah mencintai Tanah Air,” jelas Guru Besar Ilmu Politik tersebut.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Masri Mansoer, serta dihadiri pula oleh segenap jajaran sivitas akademika UIN Jakarta.

Dari pantauan BERITA UIN Online di lokasi terlihat, para mahasiswa baru peserta PBAK begitu antusias mengikuti dan menyimak pemaparan Din Syamsudin, hal tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan di sesi akhir acara. (lrf)