Deputi Mufti Rusia: Kolaborasi Kunci Islam Raih Reputasi Baik

Deputi Mufti Rusia: Kolaborasi Kunci Islam Raih Reputasi Baik

Ruang Diorama, BERITA UIN Online— Islam menjadi salah satu agama yang berkembang luas dan berhasil meraih reputasi bagus di Rusia pasca bubarnya Uni Soviet pada 26 Desember 1991. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kolaborasi yang baik antara Islam dan komunitas agama-agama lain dan akomodasi politik Pemerintahan Rusia, selain kesadaran komunitas Muslim sendiri untuk mempraktikan Islam harmonis.

Demikian disampaikan Deputy Chairman of Russia Muftis Council, Dr. Rushan AbbyAsov, saat berbicara dalam Studium General ‘Islam in Russia’ di Ruang Diorama, Rabu (27/02/2019). Selain dihadiri Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti MA, stadium general dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan prodi UIN Jakarta.

AbbyAsov menuturkan, kehidupan umat Islam di Rusia kini sudah lebih baik. Islam missalnya menjadi agama terbesar kedua di Rusia setelah Kristen Ortodoks. Total umat Muslim di negara ini mencapai kisaran 25 juta jiwa atau 18% terhadap total penduduk Rusia.

Seiring pertambahan jumlah penganut, komunitas Muslim juga leluasa untuk menjalankan aktifitas keagamaan dan mendirikan bangunan-bangunan keagamaan seperti mesjid. Lebih dari 7000 mesjid direhabilitasi atau dibangun baru.

Selain itu, komunitas Muslim di Rusia juga makin leluasa dalam mengembangkan pendidikan. Bahkan komunitas ini mampu mendirikan perguruan tinggi Islam seperti Russian Islamic University di Kazan (1998) dan Moscow Islamic University.

Kondisi demikian, AbbyAsov menuturkan, menjadikan Islam dan komunitas Muslim mencatatkan reputasi bagus. “Ini tidak lepas dari interreligious dialogue, kerjasama yang baik dengan komunitas umat agama-agama lain mengatasi problematika kemanusiaan, termasuk partisipasi Muslim dalam politik pemerintahan Rusia,” paparnya.

Berkembangnya Islam dan komunitas Muslim Rusia, lanjut AbbyAsov, pihaknya berharap bisa meningkatkan kerjasama lebih baik dengan Islam dan Komunitas Muslim di Indonesia. Sebagai negara dengan komunitas Muslim terbanyak dan tradisi keilmuan keislaman yang kuat, pihaknya berharap kerjasama lebih baik bisa terus ditingkatkan di masa depan.

Menanggapi itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama mempersilahkan komunitas Muslim Rusia untuk mengambil studi di UIN Jakarta. Menurutnya, UIN Jakarta terbuka lebar bagi komunitas mana pun, terutama Komunitas Muslim Rusia untuk belajar keislaman dan keilmuan di berbagai fakultas dan prodi yang disediakan UIN Jakarta.

“Begitu juga mahasiswa-mahasiswi UIN Jakarta yang ingin melanjutkan belajar ke universitas-universitas di Rusia, banyak beasiswa yang ditawarkan,” tambahnya sambil menjelaskan keunggulan Rusia sebagai salah satu negara dengan teknologi yang cukup maju. (zae)