Dekan FU: Masyarakat Muslim dan Dunia Makin Butuh Kajian Hadits

Dekan FU: Masyarakat Muslim dan Dunia Makin Butuh Kajian Hadits

Gedung FU, BERITA UIN Online— Pengkajian hadits-hadits Nabi Muhammad makin diperlukan dalam menopang kehidupan keislaman masyarakat muslim Indonesia dan dunia kontemporer. Prodi Ilmu Hadits Fakultas Ushuludddin UIN Jakarta dituntut mampu mengisi ceruk kajian tersebut dengan melakukan studi mendalam sekaligus mencetak sarjana-sarjana ilmu hadits berkualitas.

Demikian pesan yang disampaikan Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Prof. Dr. Masri Mansoer saat membuka Seminar Nasional Prodi Ilmu Hadits Fakultas Ushuluddin Prospek dan Tantangan Kajian Hadis di Indonesia di Ruang Teater Fakultas, Rabu (24/10/2018). Seminar dihadiri seluruh mahasiswa dan dosen Prodi Ilmu Hadits maupun berbagai prodi berbasis keilmuan Islam di lingkungan UIN Jakarta.

Seminar sendiri menghadirkan sejumlah narasumber ahli. Diantaranya Guru Besar Ilmu Hadits UIN Sumatera Utara Prof. Dr. Ramli Abdul Wahid, Guru Besar Ilmu Hadits UIN Surabaya Prof. Dr. Idri, Dekan Fakultas Ushuluddin PTIQ Jakarta Dr Andi Rahman, dan Ketua Prodi Ilmu Hadits UIN Jakarta Rifqi Muhammad Fatkhi MA.

Menurut Masri, hadits menempati posisi penting sebagai salah satu rujukan kehidupan masyarakat Muslim. Berbagai aspek kehidupan masyarakat muslim sehari-hari yang semakin dinamis membutuhkan kajian hadits yang komprehensif, terutama menyangkut kualitas periwayatan sesuai pendekatan jarh wa ta’dil.

“Kehidupan masyarakat Muslim yang makin dinamis, searah kompleksitasnya kehidupan masyarakat, membutuhkan topangan hadits sebagai salah satu rujukan penting yang melandasi kehidupannya. Dengan demikian, kajian hadits masih akan terus, bahkan sangat diperlukan oleh masyarakat Muslim Indonesia bahkan dunia,” katanya.

Di UIN Jakarta sendiri, sambung Masri, kajian hadits ini menjadi salah satu bidang keilmuan unggulan yang ditawarkan melalui Fakultas Ushuluddin. Bukti keunggulannya, sejak dua tahun terakhir kajian ini dijadikan prodi tersendiri setelah sebelumnya satu kesatuan dalam Prodi Tafsir Hadits. Dengan begitu, prodi diharapkan menjadi terdepan dalam kajian hadits di Indonesia. (farah nh/yuni nk/zm)