CSRC UIN Gandeng Darunnajah Sosialisasi HAM

CSRC UIN Gandeng Darunnajah Sosialisasi HAM

[caption id="attachment_12771" align="alignleft" width="300"]Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta gandeng Pesantren Darunnajah gelar seminar Local Day of Human Rights bertajuk Pendidikan Perdamaian Berprespektif HAM dan Islam Berbasis Pesantren. Sabtu (27/8) Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta gandeng Pesantren Darunnajah gelar seminar Local Day of Human Rights bertajuk Pendidikan Perdamaian Berprespektif HAM dan Islam Berbasis Pesantren. Sabtu (27/8)[/caption]

PP. Darunnajah, BERITA UIN Online— Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta gandeng Pesantren Darunnajah gelar seminar Local Day of Human Rights bertajuk Pendidikan Perdamaian Berprespektif HAM dan Islam Berbasis Pesantren. Acara yang bertujuan meningkatkan kontribusi dan peran penting kelompok moderat Islam Indonesia dalam rangka menegakkan dan memajukan HAM ini dilaksanakan pada, Sabtu(27/8), bertempat di ruang aula Pondok Pesantren Darunnajah.

Saat tim BERITA UIN Online menemui manajer program Pesantren for Peace (PfP) Sarah Sabrina Hasbar mengatakan, seminar merupakan program Pesantren for Peace (PfP), atas kerjasama antara CSRC UIN Jakarta dan Konrad-Adenaeur-Stiftung (KAS) Indonesia dan Timor Leste dan didukung Uni Eropa.

“Pesantren merupakan kelompok agama yang dominan dalam rangka menegakan dan memajukan hak asasi manusia (HAM), dremokrasi, toleransi agama, dan pencegahan serta penyelesaian konflik secara damai di Indonesia,” tambah Sabrina.

Masih menurutnya, dengan acara ini diharapkan pesantren bisa lebih aktif terhadap isu-isu perdamaian, dan menyadari tanggungjawabnya sebagai aktor berpengaruh di dalam masyarakat.

Dalam sambutannya, koordinator program seminar, M. Afthon Lubbi Nuriz, memaparkan, secara keseluruhan peserta seminar merupakan perwakilan dari berbagai elemen masyarakat. Ustadz-ustadzah dan santri dari beberapa pesantren daerah Jakarta dan sekitarnya, organisasi pemuda, mahasiswa, remaja mesjid, dan lainnya. “Peserta seminar ini berasal dari berbagai elemen, mereka diharapkan mampu menjadi pioner dalam menularkan virus-virus perdamaian,” ujar Afthon.

Hadir sebagai narasumber seminar, Dr Iding Rosyidin M.Si (pakar Komunikasi Politik) tiga orang alumni PfP, yaitu Ahmad Hamdani (Ma’had Aly UIN Jakarta), Ikhda Khullatil Mardiyah (Pesantren Luhur Sabilussalam), dan Anisa Fauziah (An Najah) Rumpin Bogor. Para narasumber membahas tentang Peran Pesantren Dalam Resolusi Konflik dan Inisiatif Perdamaian, sedang para alumni berbagi pengalaman ketika mengikuti penyelesaian konflik di beberapa daerah.(Dhani/lrf)