Bedah Buku: Mengkaji Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer

Bedah Buku: Mengkaji Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer

Aula Pusat Perpustakaan, BERITA UIN Online—Pusat Perpustakaan UIN Jakarta menggelar bedah buku yang berjudul “Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer”. Hadir dalam acara tersebut, penulis buku, yaitu Ayang Utriza Yakin PhD dan pembahasa Kusmana Phd. Bertempat di Aula  Pusat Perpustakaan Lantai 7, Selasa (18/07).

Di hadapan peserta yang hadir, Ayang menjelaskan sekelumit tentang buku yang ditulisnya tersebut. Dirinya mengatakan, bahwa buku tersebut terdiri dari  8 tulisan, diantaranya tujuh tulisan panjang dan satu perdebatan di koran. Selain itu, dilatarbelakangi kepentingan untuk membukukan tulisan-tulisannya yang masih berserakan tersebut, ditambah banyaknya yang mengunduh artikelnya itu, akhirnya Ayang mengumpulkan tulisan-tulisannya menjadi sebuah buku.

“Seperti yang kita ketahui, bahwa Islam Moderat adalah suatu pemikiran Islam yang netral yang berada di tengah-tengah  dan tidak memihak salah satu manapun, baik itu Islam kanan Maupun  Islam kiri,” kata Ayang.

Salah satu contoh, masih menurut Ayang, adalah demokrasi. Ada yang menolak demokrasi, bahkan mengatakan demokrasi  haram, kafir, dan tidak boleh di terapkan, di satu sisi ada yang mendukung demokrasi harus tetap berjalan karena demokrasi itu bagus.

“Jadi ada dua titik ekstrim, nah kita harus mencoba mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut. Betul demokrasi adalah persoalan modern tetapi nilai-nilai demokrasi ini kita temui di dalam Islam, karena itu demokrasi tidak di permasalahkan karena tidak berbenturan dengan Islam, karena bersesuaian dengan ajaran Islam,” jelasnya.

Sebagai informasi, buku setebal 252 halaman tersebut, berisi beberapa tulisan yang mengangkat tema tentang Jihad, Pluralisme, Kebebasan Beragama, Posisi Non-Muslim di Indonesia, bahkan polemik terkait poligami yang selama ini banyak pihak belum tepat dalam memahami ayat-ayatnya.

Lebih dari itu, buku ini menyajikan dan menilai cara pandang  dalam melihat suatu persoalan dengan berbagai sudut pandang serta dibingkai dengan tulisan yang lugas, informatif, padat, dan singkat. Dengan demikian, orang bisa membaca per bab secara terpisah  untuk mendapatkan informasi awal mengenai satu hal itu yang ingin diketahui.

Diakhir penyampaiannya, Ayang mengatakan bahwa sebagai insan akademis kita harus memberikan sumbangsih keilmuan untuk masyarakat.  “Saya berharap buku ini bisa berguna, bermanfaat dan gagasan yang ada di buku ini bisa ditangkap masyarakat, serta berpengaruh terhadap cara pandang masyarakat dalam melihat berbagai macam persoalan yang ada di Indonesia maupun di Dunia,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Siti Mariam SHum, Ketua Panitia sekaligus Koordinator Layanan Teknis Pusat Perpustakaaan  UIN Jakarta, kepada BERITA UIN Online mengatakan, “Kami mengapresiasi terselenggaranya acara bedah buku tersebut. Ditambah, penulis merupakan Intelektual muda yang sekarang sedang berbinar dalam bidangnya.

“Saya kira, kalau buku beliau di bedah itu banyak yang tertarik, serta didalam bukunya memang selalu menjadi pembahasan orang dari dulu hingga sekarang. Selain itu, isu-isu kontemporer memang tidak aka nada habisnya untuk dibahas,” ujar Mariam.

Ditambahkannya, tujuan dari kegiatan ini agar sivitas akademika UIN Jakarta lebih banyak membaca, menulis, dan tidak dibatasi pada bacaan-bacaan yang mereka  geluti selama  perkuliahan. Dengan demikian maka akan memperluas cakrawala keilmuan mahasiswa. (lrf/Puji)