Azyumardi Azra Raih Penghargaan dari Pemerintah Jepang

Azyumardi Azra Raih Penghargaan dari Pemerintah Jepang

Jepang, BERITA UIN Online— Guru Besar Sejarah Kebudayaan Islam sekaligus Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006 Prof. Dr. Azyumardi Azra CBE MA mendapat penghargaan The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star dari pemerintah Jepang. Penghargaan disematkan langsung oleh Kaisar Akihito di Istana Imperial Tokyo, Selasa (7/11/2017). Pemberian sertifikat penghargaan tertinggi yang pernah diberikan Jepang kepada tokoh non-Jepang ini disampaikan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Keputusan penganugerahan penghargaan periode Musim Gugur 2017, seperti dikutip BERITA UIN Online dari http://www.id.emb-japan.go.jp, didasarkan atas kontribusi Azra dalam meningkatkan pertukaran akademis dan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia. Hal ini merujuk pada saat Azra menjabat Rektor UIN Jakarta (1998-2006) dengan menginisiasi program Japan-Indonesia Friendship Memorial untuk pembangunan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah (2003-2006).

Pertimbangan lain, Azra juga menjadi inisiator program kunjungan kiyai muda pimpinan pesantren ke Jepang selama dua pekan. Program kunjungan ini telah berlangsung sejak tahun 2004 hingga sekarang dimana banyak kyai muda berkunjung dan mempelajari kebudayaan Jepang secara langsung.

Hal lain yang menjadikan Azra dinilai layak mendapat penghargaan adalah keaktifannya sebagai narasumber berbagai konferensi dan dialog yang disponsori Sasakawa Peace Foundation Tokyo. Kegiatan yang ditujukan untuk mendorong perdamaian dan demokrasi berdasarkan pengalaman Indonesia yang disampaikannya di Amman, Doha, Kuala Lumpur, Jakarta dan Brussel terutama dilakukan Azra saat masih menduduki jabatan Deputi Kesra pada Sekretariat Wakil Presiden RI (2007-2009) dan kini Staf Khusus Wapres RI Bidang Reformasi Birokrasi.

"Saya merasa senang dan tersanjung ya, bukan hanya pribadi lebih-lebih lagi sebagai anak bangsa Indonesia. Tak mengira dapat penghargaan tertinggi untuk warga sipil non-pejabat pemerintah dan militer,” ujar Azra menyambut penghargaan tersebut.

Dengan penghargaan ini, Azra tercatat menjadi satu dari sedikit tokoh Indonesia yang menerima The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star. Penghargaan serupa diberikan kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia era Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) Prof. Dr. Ir. Zuhal, MSc, EE (alm.) dan mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Jepang dan PBB  Drs Wisber Loeis.

Mengutip laman http://www.id.emb-japan.go.jp, Zuhal diberi penghargaan kontribusi bagi peningkatan pertukaran teknologi dan personil antara Indonesia dan Jepang, sedang Wisber diberi penghargaan atas kontribusinya dalam meningkatkan persahabatan antara Indonesia dan Jepang dan antara negara-negara ASEAN dan Jepang.

Bagi Azra sendiri, penghargaan ini adalah salah satu dari banyak penghargaan yang didapatnya. Pada 2010 lalu, ia diberi gelar kehormatan Commander of the Order of The British Empire (CBE) dari Ratu Inggris Elizabeth II. Gelar kehormatan ini diberikan atas kontribusi besarnya dalam mendorong pemahaman antaragama (interfaith understanding).

Menanggapi pemberian penghargaan itu, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada MA menyampaikan selamat kepada Azra. Menurutnya, Azra merupakan figur cendekiawan UIN Jakarta dengan kiprah keilmuan dan kemasyarakatan yang layak untuk mendapatkan apresiasi tinggi. “Mudah-mudahan apa yang beliau capai sejauh ini bisa menjadi motivasi bagi para dosen di UIN Jakarta untuk terus berkiprah lebih, baik di ranah keilmuan maupun pengabdian masyarakat,” ujarnya. (farah nh/yuni nk/ http://www.mediaindonesia.com/zm)