Antisipasi HIV/AIDS, Mahasiswa KKN Gelar Penyuluhan

Antisipasi HIV/AIDS, Mahasiswa KKN Gelar Penyuluhan

Reporter : Irma Wahyuni

Tangerang, UINJKT Online – Problem HIV/AIDS di masyarakat sangat memprihatinkan. Setidaknya itulah hasil survey dari sejumlah lembaga kesehatan yang sering dilansir di berbagai media. Nah, salah satu generasi yang rawan terhadap HIV/AIDS adalah remaja. Karena itu, sedapat mungkin mereka mengetahui bahayanya sehingga dapat mengantisipasi sejak dini.

Alasan itulah yang mendorong mahasiswa UIN Jakarta yang sedang mengikuti KKN Sela  menggelar penyuluhan kesehatan di tengah masyarakat Ciputat Timur, salah satunya di SMK Nusantara. Kegiatan yang mengusung tema “Pencegahan HIV/AIDS, Narkoba dan Pergaulan Bebas” dihelat Senin, (23/02) lalu.

Mereka menghadirkan ahli dari berbagai bidang untuk menjadi narasumber. Acara itu ingin memberikan pemahaman terhadap remaja mengenai HIV/AIDS ditinjau dari sudut pandang psikologi, agama, hukum, sosial, dan  kesehatan.

Menurut Drs Saedun Derani MA, yang berbicara dari perspektif agama dan psikologi, pergaulan bebas dan kurangnya kontrol dari orang tua menjadi salah satu penyebab terjadinya penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja usia sekolah. “Banyak penyimpangan sosial terjadi karena tidak adanya kontrol dari keluarga,” paparnya.

Sementara itu, Rustam Supriyanto, yang juga Kepala Unit Narkoba Polsek Metro Ciputat menghimbau para remaja agar sadar akan kewajiban-kewajibannya dan mematuhi UU tentang Narkoba pada khususnya. “Para remaja hendaklah berfikir panjang sebelum melakukan sesuatu dan cobalah berhati-hati dalam bergaul,” tegasnya.

Dari perspektif kesehatan, Zarkasih Tanjung, koordinator Organisasi Gelang Putih yang bergerak dalam penanggulangan HIV/AIDS, memaparkan tentang epidemik HIV/AIDS di kalangan masyarakat dan bagaimana Virus HIV berproses menjadi AIDS di dalam merusak sistem kekebalan tubuh manusia.

Sedangkan Nurullah, juga dari Gelang Putih, menerangkan tentang cara-cara remaja untuk mengisi waktu luangnya agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang merugikan masa depan. “Penanggulangan kasus Narkoba, HIV/AIDS dan pergaulan bebas perlu kerjasama dari berbagai pihak, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, lembaga-lembaga sosial dan lembaga hukum”, tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta diberi handbook seputar HIV/AIDS dan Narkoba. Mereka terlihat antusias ketika sesi dialog. Pertanyaan-pertanyaan yang mereka cukup menarik dan terkadang membuat tertawa para pembicara.

“Penyuluhan-penyuluhan untuk remaja harus sering diadakan agar para remaja sadar dan mengetahui lebih dalam tentang bahaya narkoba dan pergaulan bebas”, papar Fahrur Rozi, Wakil Kepala SMK Nusantara. [Nif/Ed]