85 Lulusan Profesi Apoteker FIKES UIN Jakarta Diambil Sumpahnya

85 Lulusan Profesi Apoteker FIKES UIN Jakarta Diambil Sumpahnya

Ciputat, Berita UIN Online-- Sebanyak 85 lulusan Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta mengikuti Sumpah Apoteker secara luring dan daring pada Rabu (18/11/2020).

Ketua Prodi Profesi Apoteker Yardi SSiApt MSi PhD selaku Ketua Pelaksana Sumpah menyampaikan dalam laporannya, peserta sumpah ini diikuti 85 orang dengan kombinasi luring dan daring. Rinciannya, 20 orang laki-laki dan 65 orang perempuan.

“Dua orang lulusan mengikuti secara luring sebagai perwakilan peserta sumpah dan sisanya daring melalui Zoom Meeting dan ditayangkan live melalui Youtube,” ujar Yardi pada sesi luring yang disaksikan Dekan FIKES Dr apt Zilhadia MSi, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Hj Amany Lubis MA, Ketua Komite Farmasi Nasional Drs Purwadi MM ME, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia, para Wadek FIKES, dan sejumlah undangan lainnya.

Tingkat kelulusan angkatan keenam pada uji kompetensi apoteker kedelapan 8 ini, lanjut Yardi, dari 86 orang yang mengikuti, dinyatakan lulus 83 orang, sehingga tingkat kelulusan mencapai 96.5%.

“Ini angka yang membanggakan karena kita berhasil mempertahankan kelulusan di atas 90%,” imbuh Yardi.

Usai pengambilan sumpah oleh Ketua Komite Farmasi Nasional Drs Purwadi MM ME dan sambutan wakil lulusan apt Dimas, Sekjen Ikatan Apoteker Indonesia apt Noffendri SSi dalam sambutannya mengingatkan, setelah disumpah ini, maka para lulusan sudah bisa menjalankan praktek.

“Untuk mengurus surat izin praktek persyaratannya berupa STRA, sertifikat kompetensi, dan ijazah, berarti sudah lengkap,” ujar Noffendri.

Lulusan apoteker, sambungnya, memiliki keistimewaan dibandingkan dengan lulusan yang lain. Pasalnya, kata Noffendri, tidak perlu menunggu lama untuk membuka praktek, sementara lulusan lainnya harus menunggu beberapa waktu untuk kelengkapan dokumennya.

“Silahkan tentukan mau kemana ingin berkiprah, apakah di bidang pelayanan atau non pelayanan distribusi atau indsutri, menjadi seorang peneliti, menjadi enterprenur, atau menjadi ASN,” imbuhnya.

Ditambahkannya, setiap tahun Indonesia menghasilkan 6000 apoteker baru. Dari jumlah tersebut, terangnya, diperlukan added value untuk dapat bersaing.

Added value ini bisa didapatkan dengan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), berupa pelatihan dan webinar, sehingga keilmuan dan kompetensinya terjaga,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Zilhadia dalam sambutannya mengungkapkan keistimewaan apoteker FIKES UIN Jakarta. Pasalnya, integrasi ilmu kesehatan, keagamaan, dan keindoneisaan diaplikasikan di kampus ini.

“Diharapkan kalian dapat menjadi apoteker Muslim yang siap mengabdi untuk Indonesia,” ujar Zilhadia.

Zilhadia mengingatkan kepada teman sejawat (para lulusan –red.) seandainya sudah mendapatkan pekerjaan untuk diinfokan ke Fakultas.

“Di samping sebagai jalinan tali silaturahmi, info ini sangat penting untuk kami dalam proses akreditasi yang saat sekarang masih terakreditasi B gemuk,” imbuhnya.

Untuk mendapatkan A, sambungnya, dapat dihasilkan dari bagaimana alumni apoteker mempunyai masa tunggu yang pendek dalam mendapatkan pekerjaan.

Ditambahkannya, karena menyandang nama Islam, maka lulusan apoteker FIKES UIN Jakarta sorotannya menjadi lebih besar.

“Ada sebuah beban moral yang besar menjadi lulusan apoteker di kampus Islam ini, maka jagalah nama baik almamater,” tandas Zilhadia yang menutup sambutannya dengan sebuah pantun.

“Petani menanam padi. Padi disiram setiap hari. Sejawat apoteker baru siap mengabdi. Negeri mutu manikam sudah menanti,” tutup Zilhadia disambut tepuk tangan meriah undangan yang hadir.

Sementara, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Hj Amany Lubis MA menghimbau para apoteker baru untuk bisa bergabung dengan dunia nyata melalui Komite Ikatan Apoteker Indonesia, semua lembaga terkait, dan juga pemeritanhan.

“Semua kita bisa bergabung untuk berkiprah secara positif,” ujar Amany.

Selain itu, lanjutnya, yang terpenting adalah memenuhi sumpah yang telah diucapkan, sehingga dapat menjadi pejuang di bidang farmasi dan apoteker Muslim yang akuntabel dan profesional.

“Kita hadiahkan perjuangan ini untuk bangsa Indonesia,” tutupnya. (mf)