7 Peneliti Ikuti Research Fellowship UIN Jakarta

7 Peneliti Ikuti Research Fellowship UIN Jakarta

[caption id="attachment_11832" align="alignleft" width="300"]Tujuh peneliti dari kalangan akademisi UIN Jakarta dan tiga universitas dunia terpilih menjadi penerima hibah Research Fellowship UIN Jakarta 2016. Selain penelitian, para penerima hibah bakal menyelenggarakan perkuliahan, menjadi narasumber seminar, dan terlibat dalam berbagai aktifitas akademik lembaga tujuan fellowship. Tujuh peneliti dari kalangan akademisi UIN Jakarta dan tiga universitas dunia terpilih menjadi penerima hibah Research Fellowship UIN Jakarta 2016. Selain penelitian, para penerima hibah bakal menyelenggarakan perkuliahan, menjadi narasumber seminar, dan terlibat dalam berbagai aktifitas akademik lembaga tujuan fellowship.[/caption]

LP2M, BERITA UIN Online— Tujuh peneliti dari kalangan akademisi UIN Jakarta dan tiga universitas dunia terpilih menjadi penerima hibah Research Fellowship UIN Jakarta 2016. Selain penelitian, para penerima hibah bakal menyelenggarakan perkuliahan, menjadi narasumber seminar, dan terlibat dalam berbagai aktifitas akademik lembaga tujuan fellowship.

Demikian disampaikan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta Prof. Dr. Arskal Salim MA kepada BERITA UIN Online, Kamis malam (30/06). “Setelah melalui serangkaian seleksi ketat atas berbagai proposal yang masuk, akhirnya kita putuskan tujuh akademi lakukan research fellowship,” paparnya.

Guru Besar Politik Hukum Islam ini menjelaskan, ketujuh peneliti itu terdiri dari empat dosen-peneliti UIN Jakarta dan tiga peneliti dari tiga universitas dunia. Dari UIN Jakarta, masing-masing Dr. Usep Abdul Matin (Fakultas Adab dan Humaniora) ke Monash University, Dr. Amin Nurdin (Fakultas Ushuluddin) ke Philipps Marbug University of Germany, Dr. Nurlaely Mida (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) ke Yamaguchi University of Japan, dan Dr. Yuli Yasin (Fakultas Dirasat Islamiyah) ke Kuwait University.

Adapun tiga peneliti asing, Sundaraj Dharmaraj dari Jawaharlal Nehru University, Jee Young Lee dari University of Canberra, dan Kevin William Fogg dari University of Oxford. Masing-masing, Dharmaraj, Lee, dan Fogg mengikuti fellowship di Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA sebelumnya mengatakan, UIN Jakarta berkomitmen menumbuhkan kultur akademik dunia di lingkungan UIN Jakarta. Penumbuhan kultur demikian dilakukan dengan mengirim dosen UIN Jakarta melakukan penelitian dan pengajaran di universitas dunia. Sebaliknya dari universitas dunia, diundang meneliti dan mengajar di UIN Jakarta.

“Dengan demikian, kita berharap bisa menyerap kultur akademik dunia melalui dosen-peneliti UIN yang dikirim ke universitas-universitas dunia, atau pun dosen peneliti dari universitas-universitas dunia ke UIN Jakarta,” paparnya.

Sebelumnya untuk periode yang sama, UIN Jakarta menerima enam professor mengikuti program Visiting Professor UIN Jakarat 2016. Keenamnya yaitu Bijan Davvaz dari Yazd University of Iran, Hamid Slimi dari Canadian Centre for Deen Studies, Martha Beck dari Lyon College, Jayakaran Mukundan dari Universitas Putera Malaysia, Muhammad Ibrahim Noorzaee dari Kabul University, dan Abdul Aziz Munadhil dari Universitas Ibn Tufail Maroko. (yuni nurkamilah/zm/fa)