7.600 Mahasiswa Baru Akan Ikuti PBAK

7.600 Mahasiswa Baru Akan Ikuti PBAK

Ruang Diorama, BERITA UIN Online – Diperkirakan sebanyak 7.600 mahasiswa baru (maba) program S1 tahun akademik 2019/2020 akan mengikuti kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Masa orientasi maba akan digelar pada 26-29 Agustus dan dibuka Rektor UIN Jakarta Amany Lubis di lapangan utama kampus.

Saat Rapat Koordinasi Panitia PBAK di Ruang Diorama, Kamis (8/8/2019), Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Masri Mansoer mengatakan, jumlah peserta PBAK saat ini masih fluktuatif. Hal itu dikarenakan masa pendaftaran ulang jalur SPMB Mandiri masih berlangsung hingga 22 Agustus mendatang.

“Tetapi diperkirakan bahwa sesuai kuota penerimaan di kelima jalur masuk ditambah jalur kerja sama dan beasiswa santri berprestasi angkanya lebih dari 7.600 peserta,” katanya.

Menurut Masri, konsep PBAK tahun ini akan digelar tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan PBAK lebih berorientasi kepada pengembangan wawasan maba terhadap segala aspek yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar di kampus. Kegiatan PBAK diselenggarakan secara terpadu yang melibatkan unsur pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan jurusan, serta pengurus lembaga kemahasiswaan.

PBAK, katanya, tak lain merupakan ajang pengenalan budaya akakademik dan kemahasiswaan serta pengenalan lingkungan kampus. PBAK tahun ini diharapkan berjalan sesuai rencana dan lebih berkualitas. Bahkan PBAK juga akan memberikan wahana edukasi bagi para maba sehingga mereka paham apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai mahasiswa.

Dalam rapat koordinasi yang dihadiri para wakil dekan kemahasiswaan, kepala bagian kemahasiswaan, serta pengurus lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas dan fakultas itu, Masri mengingatkan agar pelaksanaan maba menghindari unsur kekerasan maupun perpeloncoan. Sebab, lanjutnya, model-model kegiatan orientasi maba semacam itu kini dilarang karena tidak mendidik dan tidak produktif.

Oleh karena itu, substansi kegiatan PBAK lebih berorientasi pada pembukaan wawasan maba terhadap dunia alamater maupun jati diri mahasiswa sebagai makhluk terdidik.

“Kita ingin PBAK berjalan sesuai harapan pimpinan UIN Jakarta, orang tua, dan maba itu sendiri,” ujarnya.

Kepada para penyelenggara PBAK, khususnya pengurus lembaga kemahasiswaan yang akan menjadi pelaksana kegiatan di lapangan, Masri berharap semua dapat menaati ketentuan yang telah ditetapkan pihak universitas.

“Insya Allah, kita doakan semoga PBAK tahun ini akan berjalan dengan baik dan tidak ada insiden apa pun,” katanya. (ns)