49 Lulusan Profesi Apoteker Disumpah

49 Lulusan Profesi Apoteker Disumpah

Gedung FEB, BERITA UIN Online-- Program Studi (Prodi) Profesi Apoteker Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Jakarta kembali menggelar acara Pengambilan Sumpah dan Pelantikan Apoteker ke-7 pada Rabu, (24/11/2021) di ruang teater lt 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Jakarta.

Kepala Prodi Apoteker Yardi Ssi Apt MSi PhD dalam laporannya menyampaikan berdasarkan SK Rektor Nomor 1115 Tahun 2021, peserta sumpah berjumlah 49 orang, 36 perempuan dan 13 laki-laki.

“40 orang mengikuti secara luring dan 4 orang secara daring dengan zoom meeting. Kegiatan sumpah inidisaksikan juga oleh para orangtua peserta yang mengikuti secara daring,” ujar Yardi.

Dari 49 orang, lanjutnya, 9 orang meraih predikat kumlaude dengan IPK tertinggi diraih Hafizatul Azkiya dengan IPK 3.89.

Menurut Yardi, lulusan Apoteker kali ini cukup spesial karena mereka angkatan pertama yang penerimaan dan seleksinya dilakukan secara online, begitu juga proses pembelajaran penuh secara daring.

“Praktek biasanya luring, karena dilakukan dengan suasana kekhawatiran pandemi, maka sebagian dilakukan secara daring,” terang Yardi.

Berkesempatan menyampaikan sambutan Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Dr apt Endang Adriyani MARS. Dalam sambutannya, Endang menyampaikan bahwa pelantikan adalah momen yang sangat istimewa bagi para lulusan.

Pasalnya, untuk dapat disumpah harus dinyatakan telah lulus Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) yang merupakan momen sejarah dalam transformasi pendidikan apoteker.

“Artinya, peserta pelantikan ini adalah betul-betul lulusan yang berkualitas dan sangat beruntung,” ujar Endang.

Pada kesempatan yang sama Komite Farmasi Nasional (KFN) apt Drs Purwadi MM ME menegaskan kepada peserta sumpah untuk bangga menjadi lulusan profesi apoteker Fikes UIN Jakarta.

“Standarnya sudah sama dengan lulusan apoteker lain di Indonesia,” ujar Purwadi.

Sumpah bukan hanya sekedar retorika pemenuhan kewajiban, sambung Purwadi, tetapi sebagai pengingat bahwa hari ini telah bersumpah untuk tidak melakukan kegiatan yang melenceng dari profesi apoteker.

“Itu adalah pesan atau bekal dari para orangtua dan para guru untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan profesi,” tegasnya.

Kedua, lanjutnya, demi mengamalkan hadis Nabi SAW, bagi yang sudah bekerja, gaji pertama sebaiknya diserahkan, begitupula kedua dan ketiga. Untuk gaji keempat, baru diberikan kepada ayah.

“Dalam hadis Nabi SAW, ibu disebutkan tiga kali, baru ayah,” jelas Purwadi berkelakar.

Di akhir sambutannya, Purwadi berpesan apapun profesinya, baik di bidang distribusi atau pelayanan farmasi, para lulusan harus mengingat momen hari ini.

“Anda pernah bersumpah, ingat dan ini mahal. Bapak ibu sudah menitipkan ke kampus yang benar, sehingga dapat dunia akhirat,” pungkasnya.

Senada dengan Purwadi, Dekan Fikes Dr apt Zilhadia MSi mengapresiasi para lulusan yang menjadi peserta sumpah ke 7 ini. Pasalnya, apoteker yang dilantik sudah mendapatkan tempat mengabdi di masyarakat.

“Ini menunjukkan apoteker Fikes memang berkualitas dan ditunggu perannya di masyarakat,” ujar Zilhadia.

Dalam penilaian akreditasi, lanjutnya, berapa lama masa tunggu setelah lulus untuk bekerja menjadi penilaian, sementara lulusan apoteker sudah mendapatkan pekerjaan sebelum kelulusan.

“Belum dilepas hampir sepertiganya mendapatkan pekerjaan, ini sangat membanggakan,” imbuh Zilhadia.

Menurutnya, dididik dalam institusi Islam menjadi nilai tambah tersediri yang akan dibawa di tempat nanti mengabdi. Ia berpesan kepada para lulusan untuk menjadi tokoh kesehatan yang tidak hanya menjadi pengkritik pemerintah, tapi mampu memberikan peran aktif dalam memberikan solusi.

“Kecerdasan, ide, keinginan membangun Indoneisa ini akan lahir dari pribadi yang baik,” tutup Zilhadia.

Sementara mewakili Rektor UIN Jakarta, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zulkifli MA yang berkesempatan menyampaikan sambutan terakhir mengingatkan para lulusan untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang sudah ditanamkan semasa kuliah kepada masyarakat.

“Prinsipnya, yang baik sampaikan ke seluruh dunia, tetapi jika ada kekurangan, sampaikan langsung kepada kami,” tutupnya. (mf)