4.000 Mahasiswa Ikuti Pembekalan KKN

4.000 Mahasiswa Ikuti Pembekalan KKN

Auditorium, BERITA UIN Online – Sekira 4.000 mahasiswa yang akan mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) mendapatkan pembekalan sebelum mereka mengabdi di desa. Pembekalan diberikan oleh para ahli terkait dengan masalah-masalah pemberdayaan masyarakat desa yang menjadi sasaran pengabdian.

Acara pembekalan KKN digelar di Auditorium Harun Nasution, Rabu (26/2/2020), dan dibuka Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Masri Mansoer. Turut hadir Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Kamarusdiana dan sejumlah staf PPM.

PPM dalam laporannya menyebutkan, calon peserta KKN tahun akademik 2019/2020 berjumlah sekira 4.000 orang atau sebanyak 210 kelompok. Mereka akan diterjunkan di lima kabupaten di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, yakni Tangerang (50 kelompok), Lebak (50 kelompok), Bogor (50 kelompok), Cianjur (30 kelompok), dan Sukabumi (30 kelompok).

Pembekalan KKN akan berlangsung hingga 29 Februari 2020. Sedangkan pelaksanaan KKN berlangsung selama sebulan pada 1-30 Agustus 2020.

Masri Mansoer dalam sambutannya mengatan, mahasiswa yang akan melakukan KKN harus membekali diri dengan berbagai keterampilan. Hal itu dilakukan agar saat mengabdi di desa sudah memiliki kesiapan untuk membangun masyarakat.

Menurut Masri, ada empat bekal yang paling tidak harus dimiliki mahasiswa ketika akan terjun ke desa nanti. Keempat bekal itu adalah berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan berjiwa wirausaha (enterpreuner).

“Keempat bekal atau karakter ini berguna saat mahasiswa akan terjun di desa dan mengabdi di masyarakat,” katanya.

Karakter kritis, demikian Masri, dibutuhkan agar mahasiswa mampu merespon setiap persoalan di masyarakat dengan cepat. Demikian juga kreativitas untuk menggali potensi setiap mahasiswa berkarya.

Namun, kreativitas saja tidak cukup melainkan harus dibantu dengan kemampuan berkomunikasi yang baik, misalnya komunikasi dengan lurah atau pihak-pihak sponsor untuk menjual ide. “Karakter atau jiwa wiraswasta juga harus ada dan dimiliki mahasiswa,” jelasnya.

Agen antinarkoba

Selain keempat karakter tadi, mahasiswa juga diminta agar menjadi agen antinarkoba di masyarakat. Sebab, menurut Masri, peredaran narkoba saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, terutama di kalangan anak-anak muda.

Masri menyebut negara Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya, merupakan pasar potensial peredaran narkoba dunia. Mereka datang dengan berbagai cara dan menyasar anak-anak muda.

Oleh karena itu, Masri meminta agar kegiatan KKN mahasiswa dapat bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.

“Saya juga mengimbau agar masalah moderasi beragama dikampanyekan di masyarakat. Penanaman sikap moderasi beragama bertujuan untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok radikal dan intoleran,” katanya. (ns)