385 Mahasiswa PPG Dikukuhkan Sebagai Guru Profesional

385 Mahasiswa PPG Dikukuhkan Sebagai Guru Profesional

Bojongsari, BERITA UIN Online-- Sebanyak 385 mahasiswa PPG yang dinyatakan lulus sebagai guru profesional dikukuhkan oleh Rektor UIN Jakarta Prof Dr Amany Lubis MA pada Selasa (31/12/2019) di Aula lt 2 Gedung PPG FITK Bojongsari UIN Jakarta.

Dekan FITK dalam laporannya menyampaikan, mahasiswa PPG Dalam Jabatan yang mengikuti program PPG tercatat sebanyak 669 orang, dengan rincian 385 dinyatakan lulus dan 284 tidak lulus.

“Mahasiswa tersebut telah mengikuti kegiatan Pembelajaran Daring selama tiga bulan, Lokakarya (tatap muka) selama sebulan, dan Praktik Pengalaman Lapangan selama sebulan, dari Juni sampai November,” ujar Sururin.

Setelah dinyatakan lulus daring, lokakarya, dan PPL melalui UKIN (Uji Kinerja), lanjut Sururin, mereka mengikuti Uji Pengetahuan (UP) melalui server yang disediakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan perangkat komputer yang disiapkan FITK.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mahasiswa agar dapat lulus semua, namun ternyata banyak juga yang tidak lulus. Untuk yang belum lulus, tidak perlu patah semangat, karena diberikan kesempatan untuk mengikuti UP ulang sebanyak enam kali,” imbuh Sururin.

Sementara, Rektor UIN Jakarta Prof Dr Amany Lubis MA usai mengukuhkan para guru tersebut dengan SK Rektor Nomor 1858 Tahun 2019, dalam amanatnya mengatakan, pembinaan guru di Indonesia lebih rapih ketimbang pembinaan guru di negara-negara lain.

“Dengan pelaksanaan PPG yang berjalan lancar ini, maka program PPG akan dilanjutkan pada 2020,” ucap Amany.

Yang tidak lulus, lanjutnya, bukan berarti tidak berkualitas. Ada beberapa faktor, kata Amany, yang menyebabkan tertundanya kelulusan, di antaranya penerapan sistem yang baru.

“Ini kali pertama pelaksanaan PPG dengan pembelajaran model daring yang mungkin membuat sebagian guru mengalami kesulitan,” ujarnya.

Namun demikian, tambahnya, guru tidak boleh kalah dengan alat atau sistem. Sebab, tegas Amany, guru adalah pendidik utama bagi generasi muda, bukan alat.

“Tatap muka dan tauladan guru adalah nomor satu daripada materi yang disampaikan,” tandasnya.

Amany berharap, bekal yang telah didapatkan selama mengikuti program PPG dapat diaplikasikan di daerah masing-masing, sehingga para guru profesional dapat menjalankan proses pembelajaran dengan baik dan menghasilkan output yang berkualitas.

“Mudah-mudahan berkesan belajar di sini, bawalah kenangan yang indah-indah saja, sehingga kita dapat berkah untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkas Amany.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pelayanan Teknis Kependidikan DKI Jakarta Didih Hartaya. Dalam sambutannya, Didih mengapresiasi pelaksanaan PPG di FITK UIN Jakarta.

“Pelaksanaannya tertib dan berjalan dengan lancar. Untuk itu, Pemerintah DKI Jakarta akan merekomendasikan untuk melanjutkan kerjasama pelaksanaan PPG bagi guru PAI DKI Jakarta pada 2020 dengan FITK UIN Jakarta,” tandasnya.

Diketahui, para guru yang dikukuhkan sebagai guru profesional adalah guru Mata Pelajaran Akidah Akhlak, Pendidikan Agama Islam, Quran-Hadis, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. (lrf/mf)