2017, UIN Jakarta Bakal Kembali Tambah Gedung Perkuliahan

2017, UIN Jakarta Bakal Kembali Tambah Gedung Perkuliahan

[caption id="attachment_14657" align="alignleft" width="300"]UIN Jakarta segera merealisasikan pembangunan gedung baru setelah baru-baru ini menyelesaikan pembangunan gedung Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Jalan Tarumanegara. Hal ini dimungkinkan setelah UIN Jakarta mendapat komitmen pendanaan yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2017 Rp 47 miliar. (Foto: Hermanuddin) UIN Jakarta segera merealisasikan pembangunan gedung baru setelah baru-baru ini menyelesaikan pembangunan gedung Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Jalan Tarumanegara. Hal ini dimungkinkan setelah UIN Jakarta mendapat komitmen pendanaan yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2017 Rp 47 miliar. (Foto: Hermanuddin)[/caption]

Gedung Rektorat, Berita UIN Online— UIN Jakarta segera merealisasikan pembangunan gedung baru setelah baru-baru ini menyelesaikan pembangunan gedung Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) di Jalan Tarumanegara. Hal ini dimungkinkan setelah UIN Jakarta mendapat komitmen pendanaan yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 2017 Rp 47 miliar.

Demikian disampaikan Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA saat meresmikan penggunaan gedung baru FAH, pekan ini. Menurutnya, pembangunan gedung diharapkan sudah mulai berlangsung dan bisa digunakan oleh mahasiswa baru yang lulus pada periode seleksi penerimaan 2017. “Lokasinya di wilayah kampus II,” terangnya.

Dengan dana sebesar itu, sambungnya, UIN Jakarta menargetkan adanya perluasan ruang perkuliahan sebanyak 42 lokal. Jumlah tersebut belum termasuk ruang perkantoran, dekanat, laboratorium dan perpustakaan. “Tentu luasnya juga akan disesuaikan sehingga daya tampungnya lebih banyak dan tingkat kenyamanan saat belajar juga lebih baik,” tambahnya.

Dalam sejumlah kesempatan, rektor mengungkapkan, perluasan ruang kuliah menjadi keharusan. Pasalnya, jumlah calon mahasiswa peminat yang mendaftar masuk ke UIN Jakarta sejak dua tahun ini sudah mencapai di atas kisaran 110-120 ribu orang.“Sementara daya tampung paling maksimal hanya 5500-6000 orang mahasiswa baru,” tuturnya lagi.

Terkait pendanaan, rektor menjelaskan, UIN Jakarta bersama beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri mendapat komitmen pendanaan yang bersumber dari SBSN. SBSN sendiri merupakan dana simpanan haji yang dititipkan di Bank Indonesia.

Penggunaan SBSN sebagai sumber pembiayaan sendiri, tutur rektor, muncul saat Dr. Anggito Abimanyu M.Sc masih menjadi Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI. “Ia pernah mendiskusikan agar bagaimana dana haji yang disimpan dalam bentuk SBSN sekitar Rp 112 triliun bisa digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan perguruan tinggi Islam,” jelasnya.

Realisasinya, melalui skema pembiayaan SBSN, UIN Jakarta sepanjang tahun 2016 berhasil membangun gedung baru yang digunakan FAH senilai Rp 40 miliar. Dengan dana tersebut, gedung FAH berhasil dibangun setinggi lima lantai dengan total lokal 72 ruang dimana 40 ruang diantaranya diperuntukkan sebagai ruang perkuliahan. (yuni nurkamaliah/zm)