1129 Dosen UIN Jakarta Siap Divaksin

1129 Dosen UIN Jakarta Siap Divaksin

Ciputat, BERITA UIN Online-- Sebanyak 1129 dosen UIN Jakarta baik Dosen Tetap PNS, Dosen Tetap Non PNS, Dosen Tidak Tetap, dan Dosen DPk yang sudah terdata akan segera dijadwalkan mengikuti vaksinasi Covid-19 pada 6, 7, dan 8 Maret 2021 (Sabtu, Minggu, dan Senin).

Demikian disampaikan Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (Kabiro AUK) Kastolan SPd MSi pada rapat koordinasi dengan Tim Vaksinasi UIN Jakarta pada Kamis Malam, (4/3/2021) secara daring.

“Vaksinasi yang dijadwalkan selama tiga hari ini dijadwalkan dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore di gedung Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES),” ujar Kastolan.

Dari jumlah dosen tersebut, lanjutnya, masih diverifikasi lagi validitas Nomor Induk Kependudukan (NIK) pendaftar dari dosen. Pasalnya, kata Kastolan, jika NIKnya salah, maka datanya tidak terbaca diaplikasi atau database yang terkoneksi dengan server Kemenkes dan Kemendagri.

Diinformasikannya, dari rapat di Dinkes Banten didapat bahwa untuk bisa divaksin syaratnya NIK yang diisikan waktu pendataan melalui presensi online dan link yang dishare kemarin sesuai dengan referensi data NIK yang di Kemendagri.

"Jadi yg kemarin ngisinya ngasal maka datanya tidak masuk dalam database aplikasi Pcare Kemenkes, sehingga jika ada jadwal vaksinasi untuk tenaga kependidikan, maka yang bersangkutan belum bisa divaksin," imbuhnya.

Dengan demikian, katanya, dosen yang input NIKnya salah, tidak mendapatkan undangan untuk vaksinasi pada tanggal tersebut sampai data NIKnya diperbaiki dan akan dijadwalkan setelah vaksinasi tenaga kependidikan.

Dilanjutkannya, teknis pelaksanaan vaksinasi ini berbasis fakultas. Tim Vaksinasi akan menjadwalkan 400 dosen pada 6 Maret, 400 dosen pada 7 Maret, dan 300 dosen pada 8 Maret.

“Peserta vaksinasi akan melewati empat pos. Setiap pos disediakan sekira empat atau lima meja dengan petugasnya,” terang Kabiro AUK ini.

Pos pertama, terangnya, untuk registrasi dengan pengecekan NIK dan diberikan lembar screening dengan 25 pertanyaan medis untuk dijawab ya atau tidak. Ini tempatnya di lantai dasar. Pos kedua yang berada di lantai dua untuk tempat cek suhu dan tensi darah.

“Dari sini bisa diputuskan apakah dosen tersebut lanjut vaksinasi atau tidak. Jika lanjut, maka diarahkan untuk menuju pos ketiga di lantai 5 Fakultas Kedokteran untuk vaksinasi oleh dokter dan nakes,” tandasnya.

Usai vaksinasi, kata Kastolan, dosen diminta untuk menunggu selama sekira 30 menit di ruang yang telah disediakan untuk melihat reaksi vaksin yang sudah disuntikkan.

“Jika tidak ada gejala klinis, kartu vaksin dicetak dan rekaman vaksinasi akan dikirim via sms ke nomor aktif para dosen dan dijadwalkan vaksinasi lagi 14 hari kemudian,” ujarnya sambil mengingatkan para dosen untuk membawa pulpen dan KTP saat vaksinasi awal nanti.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran dr Hari Hendarto PhD SpPD-KEMD yang hadir dalam rapat tersebut mengimbau para dosen yang akan mengikuti vaksinasi untuk mengambil istirahat yang cukup satu hari sebelum vaksinasi agar kondisinya prima ketika divaksin.

Jika suhu badannya tinggi dan tensi darah di atas 180/110 mmHg, maka tidak boleh divaksin,” tandasnya.

Turut serta dalam pertemuan tersebut Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dr apt Zilhadia MSi, para Wakil Dekan FIKES dan FK, dokter RS UIN Syahid, Kabag Umum Imam Thobroni SE, Kabag TU FIKES Dra Madinatul Musyarofah, Kabag FK Dra Siti Sugiarti, Kabag Kepegawaian Dra Azizah MM, Tim Pustipanda, sejumlah Kasubbag dan staf. (mf)