Cerita Fajrotus Syifa, Lulusan UIN Jakarta yang Selesaikan Kuliah Sambil Aktif Bermusik

Cerita Fajrotus Syifa, Lulusan UIN Jakarta yang Selesaikan Kuliah Sambil Aktif Bermusik

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online - Salah satu alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, membuktikan bahwa kuliah dan hobi bisa berjalan beriringan selama ada fokus, strategi, dan dukungan dari orang-orang terdekat.

Fajrotus Syifa dikenal sebagai sosok mahasiswa yang aktif, tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga dalam bidang musik. Sejak awal masuk kuliah di masa pandemi COVID-19, ia telah bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Musik, KMM RIAK UIN Jakarta. Dari sanalah kecintaannya terhadap musik tumbuh dan berkembang, hingga akhirnya ia dipercaya menjadi Ketua KMM RIAK untuk periode 2023/2024.

Bersama RIAK, Syifa tampil di berbagai panggung, menyalurkan minat bermusiknya. Aktivitas tersebut tentu membutuhkan manajemen waktu yang baik, terlebih ketika harus membagi waktu dengan kegiatan perkuliahan. “Tantangan terberat itu ketika jadwal tampil bentrok dengan kuliah,” ujarnya. Namun, ia memiliki prinsip bahwa tidak boleh ada yang dikorbankan, baik pendidikan maupun hobinya.

Dalam kesehariannya, Syifa belajar menyusun ritme antara tugas kuliah dan jadwal tampil. Baginya, keduanya memiliki nilai penting. “Kuncinya adalah kembali ke diri sendiri. Saya menanamkan bahwa dua-duanya penting, pendidikan dan hobi. Jadi harus bisa bagi waktu, tetap fokus, dan tidak saling ganggu,” tegasnya.

Tak hanya soal disiplin diri, Syifa juga menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar. “Yang paling penting itu dukungan keluarga dan teman-teman. Mereka sangat support,” katanya. Dukungan tersebut menjadi penguat di tengah padatnya tugas kuliah dan persiapan tampil, terlebih saat kelelahan mulai datang.

Di balik aktivitas organisasinya, Syifa juga menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Ia mengangkat penelitian berjudul “Students’ Perception in Learning English Vocabulary Using Erlangga Reader”, dan berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74. Pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa komitmen terhadap pendidikan tetap menjadi prioritas utama, meski dijalani beriringan dengan aktivitas lain.

Syifa mengungkapkan rasa bangganya bisa menempuh pendidikan di UIN Jakarta. Baginya, UIN Jakarta bukan sekadar tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga menjadi ruang untuk membantunya bertumbuh dan mengeksplorasi diri. “Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari UIN Jakarta. Lingkungannya positif dan sangat mendukung saya untuk terus berkembang,” tutupnya dengan penuh syukur.

Kisah Syifa menjadi pengingat bahwa dunia akademik tidak harus berdiri sendiri. Dengan pengelolaan waktu yang bijak dan dukungan lingkungan yang tepat, mahasiswa bisa mengejar lebih dari satu mimpi sekaligus, dan meraih keduanya dengan seimbang.

(Sabila Weliza/Zaenal M./Widhi Damar A./Foto: PIH)

Tag :