Yayasan Nur Semesta Sumbang Buku Karya Said Nursi

Yayasan Nur Semesta Sumbang Buku Karya Said Nursi

Reporter: Muhammad Nurdin

Gedung FITK, UIN Online - Yayasan Nur Semesta Ciputat, Tangerang Selatan menyumbangkan sedikitnya 100 eksemplar buku kepada Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta. Buku-buku tersebut merupakan karangan ulama Turki Badiuzzaman Said Nursi selama hidup.

Penyerahan buku secara simbolis diberikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mohammad Ebrahem kepada Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr Muhbib Abdul Wahab di gedung Perpustakaan FITK lantai tujuh, Senin (17/5).

Turut hadir dalam acara tersebut pembina Yayasan Nur Semesta Hasbi Sen MHum, perwakilan dari Kedubes Iran Ihsan Qosim Sholihi, Kedubes Turki Ali Qotioz, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK Dr Ahmad Dardiri, dan Kepala Perpustakaan FITK Maryani SE.

Mohammad Ebrahem mengatakan, buku-buku ini merupakan tulisan Said Nursi yang telah diterjemahkan ke dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan Indonesia.

“Selain tiga bahasa tadi, karya-karya Said Nursi juga banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia, “ tandasnya

Ia mengharapkan buku-buku yang disumbangkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi kontribusi berharga bagi generasi sekarang dan di masa mendatang. “Melalui buku-buku tersebut mudah-mudahan setiap generasi memiliki pemikiran serta jiwa yang mandiri dan merdeka, seperti Said Nursi, “ ujarnya.

Buku-buku yang disumbangkan Yayasan Nur Semesta berjumlah 100 Eksemplar dengan 73 judul. Isinya meliputi tasawuf, ilmu kalam, sejarah, dan bahasa.

Muhbib Abdul Wahab menyatakan, Said Nursi merupakan sosok yang banyak berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam di dunia. Ia juga termasuk ulama yang cukup disegani, bahkan patut menjadi teladan,“ tandasnya.

Badiuzzaman Said Nursi (1876-1960) lahir di Nurs, Tenggara Turki. Ia dikenal sebagai tokoh pembaharu islam di Turki yang berfikiran modern dan moderat. Dalam perjalanan intelektualnya, Nursi telah menelurkan ide-ide dan konsep yang mengintegrasikan antara pendidikan agama dan sekuler.

Ia hidup di zaman sains dan logika mengambil peran penting. Saat itu ia, khawatir akan muncul ketidakseimbangan bila pendidkan agama dan sains modern tidak diintegrasikan. Atas usahanya itu pula, para pelajar disekolah modern di Turki dapat dilindungi dari kekufuran dan sikap fanatisme.

 

 

 

 

 

 

 

Â