UIN Jakarta Siap Jadi Kampus Ramah Difabel

UIN Jakarta Siap Jadi Kampus Ramah Difabel

Ruang Diorama, BERITA UIN Online – UIN Jakarta kini telah siap menjadi kampus yang ramah terhadap para penyandang disabilitas atau difabel. Hal itu ditandai tak hanya dengan penyediaan sarana fisik berupa akses masuk ke setiap gedung, tetapi juga dibentuknya lembaga sosial yang khusus menangani para penyandang disabilitas, yaitu Center for Students with Special Needs (CSSN) atau Pusat Layanan Disabilitas.

Saat membuka Workshop Pelatihan Pendidikan Inklusif untuk Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang digelar CSSN di Ruang Diorama, Selasa (10/7/2018), Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada menyatakan bahwa UIN Jakarta sangat memperhatikan terhadap para penyandang disabilitas, baik mahasiswa maupun kalangan sivitas akademika lain. Kepedulian tersebut dibuktikan dengan memfasilitasi kebutuhan mereka, baik secara fisik maupun non fisik.

“Kita harus menghargai hak-hak asasi manusia, karena mereka (penyandang disabilitas, Red) juga memiliki potensi. Kita harus didik mereka agar berguna sesuai hak-haknya,” ujarnya.

Rektor sendiri sangat mengapresiasi pembentukan lembaga tersebut di UIN Jakarta. Ia mengharapkan lembaga tersebut dapat berperan lebih aktif guna membantu pelayanan terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus.

Sementarta itu, Direktur Eksekutif CSSN Arief Subhan mengungkapkan, pendirian CSSN di UIN Jakarta dilatarbelakangi oleh beberapa alasan. Pertama, adanya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Disabilitas dan, kedua, Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 46 Tahun 2017 tentang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus di Perguruan Tinggi.

Selain peraturan di atas, beberapa fakta juga menunjukkan bahwa calon mahasiswa berkebutuhan khusus yang masuk UIN Jakarta setiap tahunnya selalu ada. Oleh karena itu, mereka perlu penanganan secara khusus mulai dari proses seleksi hingga selama masa belajar.

“Mahasiswa penyandang disabilitas di UIN Jakarta ini selalu ada, bahkan sejak masa IAIN dulu,” kata Arief.

Secara fisik, pelayanan terhadap para penyandang disabilitas tentu tak sebatas memberikan bimbingan. UIN Jakarta juga kini gencar membangun fasilitas atau infrastruktur kampus, seperti pembuatan akses jalan masuk di setiap gedung. Pembangunan tersebut seiring dengan semangat dicanangkannya tagline UIN Jakarta sejak setahun lalu, yakni Globality, Humanity, dan Autonomy.

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Sururin saat memberikan sambuan di forum tersebut juga menegaskan, UIN Jakarta harus menjadi kampus yang ramah difabel. Salah satu ciri kampus ramah difabel adalah terbukanya akses belajar dengan, misalnya, membuat tangga khusus di setiap gedung.

“Penyediaan sarana atau kemudahan akses bagi para penyandang disabilitas tersebut tak lain sebagai realisasi dari humanity tadi,” ujarnya.

Penyediaan fasilitas berupa akses jalan yang ramah difabel tak hanya dilakukan di gedung rekorat. Hampir di semua gedung di UIN Jakarta bahkan kini sudah tersedia, terutama di gedung-gedung perkuliahan. (ns)