UIN Jakarta-Kementerian PUPR “Groundbreaking” Pembangunan Rusunawa

UIN Jakarta-Kementerian PUPR “Groundbreaking” Pembangunan Rusunawa

Pisangan, BERITA UIN Online – UIN Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan gedung rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di kampus 2, Selasa (24/7/2018). Acara groundbreaking ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pelepasan balon oleh Rektor UIN Jakarta Dede Rosyada dan Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR M Hidayat.

Hadir dalam upacara peresmian tersebut para wakil rektor, dekan, dan kepala biro. Pejabat lain yang hadir di antaranya dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kepolisian Resort Tangerang Selatan, Kepolisian Sektor Ciputat, serta Komandan Rayon Militer Ciputat.

Pembangunan Rusunawa di UIN Jakarta merupakan program Kementerian PUPR tahun anggaran 2018. Program tersebut rutin diberikan Kementerian PUPR, dalam hal ini  Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun, setiap tahun kepada masyarakat di wilayah yang membutuhkan hunian sederhana, termasuk di kampus perguruan tinggi.

“UIN Jakarta tahun ini kita prioritaskan untuk diberikan sebanyak satu tower blok (TB) karena lahannya sudah ada,” kata Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR M Hidayat.

Rusunawa yang dibangun di UIN Jakarta murni hibah dari Kementerian PUPR dalam bentuk bangunan. “Setelah selesai dibangun, nanti akan ada serah terima kunci dari Kementerian PUPR kepada UIN Jakarta,” lanjutnya.

Menurut Hidayat, pemberian Rusunawa ke UIN Jakarta tak hanya berupa gedung dan kamar, melainkan full meubelair, yakni ada tempat tidur, lemari, meja belajar, dan kursi.

Sementara itu, Rektor Dede Rosyada dalam sambutannya menyatakan, pembangunan Rusunawa bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada para mahasiswa. Hal itu seiring dengan makin meningkatnya jumlah mahasiswa setiap tahun namun tak sebanding dengan ketersediaan asrama.

Tahun ini saja, menurut Rektor, dari total nasional yang minat masuk UIN Jakarta sekira 150 ribu, tapi yang diterima hanya sekira 7.500 mahasiswa saja. Sementara daya tampung asrama yang dimiliki kapasitasnya tak lebih dari 1.800 mahasiswa.

“Jadi, jelas masih jauh dari ideal. Seharusnya minimal dapat menampung 15.000 mahasiswa, karena di luar negeri dormitory di perguruan tinggi sudah menjadi kebutuhan mahasiswa,” kata Rektor.

Rektor juga menjelaskan, pembangunan Rusunawa di kampus 2 ini lebih dikhususkan bagi mahasiswa asing, terutama mahasiswa dari Arika Selatan. Alasannya, karena Afrika Selatan merupakan negara pertama yang mengakui Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kebijakan memprioritaskan bagi mahasiswa asing tinggal di Rusunawa juga didasarkan kepada upaya untuk melokalisir sehingga mudah mengontrol mereka. Karena jika tinggal di kos-kosan sekitar kampus sangat sulit dipantau,” ujarnya.

Rusunawa dibangun di atas lahan sekira tiga hektar yang berlokasi di Jalan Kertamukti Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Gedung dibangun bertipe 24 dengan tinggi empat lantai dan jumlah kamar sebanyak 50 unit. Sementara daya tampung Rusunawa mencapai 196 mahasiswa.

Sesuai jadwal, masa pembangunan gedung Rusunawa berlangsung selama lima bulan hingga Desember mendatang. Pembangunan gedung dilakukan oleh PT Wijaya Karya Pembangunan Gedung Tbk dengan konsultan PT Parigraha Konsultan. (ns)