Studia Islamika Raih Peringkat Q1

Studia Islamika Raih Peringkat Q1

Ciputat, BERITA UIN Online— Jurnal kajian Islam Indonesia dan Asia Tenggara terbitan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta, Studia Islamika, kembali mencatatkan prestasi dengan meraih peringkat quartile terbaik (Q1) area studi Arts and Humanities se-Asia. Prestasi ini dirilis laman pemeringkatan jurnal ilmiah global Scimago Journal Rank (SJR) di https://www.scimagojr.com/ pada 11 Juni 2020.

Di laman SJR yang diakses BERITA UIN Online, Jumat (12/6/2020), Peringkat Q1 diperoleh setelah Studia Islamika mencatatkan h-index dan skor cukup tinggi. Pada h-index, Studia Islamika mencatatkan angka 8 dengan total skor 0.171. Dengan capaian ini, Studia Islamika masuk dalam 4 terbaik Asia untuk kategori studi agama-agama sekaligus masuk dalam 125 jurnal terbaik dunia.

Sebagai catatan, SJR merupakan pemeringkatan jurnal-jurnal ilmiah seluruh dunia yang disampaikan secara daring melalui laman https://www.scimagojr.com/. Terbitan yang masuk dalam portal ini seluruhnya adalah jurnal ilmiah bereputasi internasional yang telah diindeks oleh Scopus. Secara rutin, SJR melakukan pemeringkatan jurnal-jurnal ini berdasar tingginya dampak ilmiah jurnal-jurnal tersebut dalam perkembangan kajian keilmuan yang dibuktikan dengan jumlah kutipan yang diperoleh.

Terbit sejak 1994, Studia Islamika yang dipimpin sejarawahan dan ilmuwan terkemuka Prof. Dr. Azyumardi Azra, CBE memfokuskan pada ranah penerbitan riset akademik tentang keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara. Lebih dari 500 artikel ilmiah terbaik hasil riset 90 orang penulis-peneliti keislaman baik dari Indonesia maupun berbagai negara telah diterbitkan jurnal ini.

Hingga kini, Studia Islamika merupakan salah satu rujukan utama dalam hal kajian keislaman khususnya dalam melihat perkembangannya di Indonesia dan Asia Tenggara. Menurut versi Google Scholar, tercatat bahwa jurnal ini telah dikutip oleh artikel-artikel lainnya sebanyak 2,596 kali. Sebuah angka yang sangat tinggi untuk sebuah terbitan kajian ilmu sosial keislaman. Adapun tingkat kutipan tertinggi terjadi pada tahun 2019 dengan jumlah 400 kali dikutip.

Menanggapi capaian ini, Professor Azyumardi optimis capaian ini berdampak positif bagi peningkatan perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Para penulis, dosen, dan peneliti akan berupaya untuk meningkatkan kualitas tulisannya masing-masing sehingga dapat diterbitkan di jurnal-jurnal imiah bereputasi internasional. “Tentunya ini akan memperkuat Indonesia sebagai kiblat perkembangan kajian keislaman di dunia,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta Ismatu Ropi, Ph.D  mengatakan, Studia Islamika merupakan simbol perkembangan kajian keislaman di Indonesia. Tidak hanya bagi PPIM UIN Jakarta sebagai penerbit, melainkan juga UIN Jakarta sebagai universitas dimana PPIM bernaung maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di tanah air.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para reviewer, editor, pengelola maupun para penulis yang bersinergi menghasilkan ratusan artikel ilmiah berkualitas. “Tidak ada yang akan berubah atas capaian ini. Kami tetap bekerja keras dan terus meningkatkan kualitas editorial sehingga dihasilkan artikel-artikel yang bermutu dan menjadi rujukan dalam perkembangan kajian keislaman di Indonesia dan Asia Tenggara,” tegasnya lagi. (z. muttaqin)