Rektor Berharap Bahasa Arab Jadi Bahasa Kedua di Kampus

Rektor Berharap Bahasa Arab Jadi Bahasa Kedua di Kampus

 

[caption id="attachment_13370" align="alignleft" width="300"]Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada saat memberi sambutan pada Seminar Nasional “Pengaruh Bahasa Arab terhadap Budaya Indonesia” di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Senin (26/9). (Foto: Nanang Syaikhu) Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada saat memberi sambutan pada Seminar Nasional “Pengaruh Bahasa Arab terhadap Budaya Indonesia” di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Senin (26/9). (Foto: Nanang Syaikhu)[/caption]

Auditorium, BERITA UIN Online – Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada mengharapkan penggunaan bahasa Arab di kampus UIN Jakarta dapat menjadi bahasa kedua setelah bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan agar bahasa tersebut berkembang dengan baik di kalangan warga sivitas akademika.

“Jika selama ini banyak dosen menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di kelas, ke depan para dosen pun harus menggunakan bahasa Arab sebagai pengantar perkuliahan mereka,” kata Rektor saat membuka Seminar Nasional bertajuk “Pengaruh Bahasa Arab terhadap Budaya Indonesia” di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Senin (26/9).

Seminar dalam rangka pekan bahasa Arab (Al-’Arabiyah lil Funuun) tersebut diselenggarakan Himpunan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (HMJ-PBA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Turut hadir Dekan FITK Prof Dr Ahmad Thib Raya dan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Drs Syamsul Arifin, MPd.

Rektor mengatakan, penggunaan dan penguasaan bahasa Arab di kalangan warga sivitas akademika UIN Jakarta perlu terus didorong agar mereka memiliki kemampuan berbahasa Arab dengan baik selain bahasa Inggris. Masalahnya, bahasa Arab kini tak lagi sebagai bahasa yang hanya berkembang secara akademik melainkan juga sudah menjadi market (pasar) yang luas.

Karena itu pengembangan bahasa Arab di kampus seyogyanya harus menjadi perhatian serius, misalnya dengan menciptakan lingkungan berbahasa Arab.

“Sewaktu menerima tamu Grand Syaikh Universitas Al-Azhar, Mesir, Prof Dr Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, beberapa waktu lalu, saya sambut dengan menggunakan bahasa Arab. Beliau tampaknya terkagum dengan penggunaan bahasa tersebut dan tidak mengira jika bahasa Arab di UIN Jakarta dipakai dengan baik,” paparnya.

Sementara itu, Dekan FITK Prof Dr Ahmad Thib Raya dalam sambutannya menilai kegiatan pekan bahasa Arab di FITK sangat positif. Namun, ia juga berharap penggunaan bahasa tersebut tak hanya berlangsung di dalam kelas melainkan juga di lingkungan kampus, khususnya di FITK.

“Jika di lantai empat gedung FITK (tempat perkuliahan mahasiswa Jurusan PBA, Red) dapat diciptakan lingkungan berbahasa Arab, saya kira akan lebih positif lagi. Tetapi bahasa Arab harus dikembangkan di mana saja, karena bahasa tersebut merupakan bahasa Al-Qur’an, bahasa internasional, dan bahasa akhirat,” katanya.

Dalam seminar tersebut, bertindak sebagai narasumner adalah Dr Ali Hasan Al-Bahar (dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, KH Ahmad Baso (Budayawan Pesantren dari Komunitas Saung Pamulang), dan Sabrang Mauo Damar Panuluh (Budayawan dari Yogyakarta). Sedangkan keynote speech adalah Budiman, Asisten II Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten. (ns)