Quraish Shihab Terima Lifetime Achievement Award

Quraish Shihab Terima Lifetime Achievement Award

Auditorium Utama, UIN Online – Pakar tafsir Prof Dr M Quraish Shihab menerima penghargaan Lifetime Achievement Award dari Fakultas Ushuluddin. Penghargaan itu diberikan bertepatan dengan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Fakultas Ushuluddin ke-47 di Auditorium Utama, Kamis (12/11).

Acara bertajuk “Tribute to Quraish Shihab” ini diselenggarakan sebagai tanda terima kasih Fakultas Ushuluddin atas jasa Quraish Shihab dalam memajukan fakultas, khususnya Jurusan Tafsir Hadits. “Penghargaan ini diberikan pada Quraish Shihab atas seluruh jasanya dalam membangun Fakultas Ushuluddin,” kata Dekan Fakultas Ushuluddin Dr Amin Nurdin MA.

Acara bertambah spesial dengan hadirnya dua mantan presiden RI yakni BJ Habibi (Mantan Presiden RI ke-3) dan KH Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI ke-4). Sejumlah tokoh nasional juga hadir seperti Prof Dr Din Samsyuddin (Ketua PP Muhammadiyah) dan Dr Hj Tuti Alawiyyah (Mantan Menteri Peranan Wanita).

Direktur Penerbit Mizan Dr Haidar Bagir mengatakan, Quraish Shihab merupakan salah satu tokoh neo-modernis yang dapat menjelaskan al-Qur’an secara relevan dengan kehidupan sehari-hari audiensnya. Quraish tidak menghilangkan pandangan-pandangan tradisional dan keyakinan sufistiknya, sehingga ia dapat mengakomodasi segala situasi. Audiens pun seperti merasakan dapat berbicara langsung dengannya. Bahkan, masyarakat awam sebagai penikmat terbantu dengan penjelasannya.

Sementara itu, KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, menyebut pria  kelahiran Rapang, Sulawesi Selatan, 16 Februari 1944 itu, sebagai Kyai kampung yang berarti tekun mengajar, memberi contoh, dan tekun dalam segala hal.

Dalam sambutannya sesaat setelah menerima Lifetime Achievement Award, Quraish Shihab mengaku bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepadanya. “Jika diberikan pilihan untuk mengulang waktu, maka saya akan memilih sama dengan apa yang telah dijalani, karena saya diberi kesempatan dan anugerah oleh Tuhan untuk mempelajari setitik dari samudra ilmu-Nya,” kata penulis tafsir  al-Mishbah itu. [Ekawati]