PTKI Perlu Pertimbangkan Pendirian Pusat Pengembangan Karir

PTKI Perlu Pertimbangkan Pendirian Pusat Pengembangan Karir

Jakarta, BERITA UIN Online-- Pimpinan perguruan Tinggi Keagamaan Islam nasional perlu mempertimbangkan pendirian Career Development Center atau pusat pengembangan karir bagi mahasiswa-alumnni di lembaga masing-masing. Kehadiran pusat pengembangan karir menopang pemeringkatan akreditasi lembaga sekaligus penerimaan industri terhadap sarjana alumninya.

Demikian disampaikan Kepala Career Development Center UIN Jakarta Salamah Agung Ph.D saat menjadi panelis dalam panel Outcome-based Education in The Era of Industrial Revolution 4.0 di Jakart, Selasa (29/10/2019). “Keberadaan Career Develeopment Center menjadi salah satu aspek yang dibutuhkan dalam penilaian quality assurance,” katanya.

Salamah menuturkan, tingkat serapan alumni oleh industri sebagai user lulusan perguruan tinggi menjadi indikator penting dalam penilaian penjaminan mutu. “Atas alasan itulah mengapa Career Develeopment Center dibutuhkan,” katanya lagi.

Merujuk pengalaman UIN Jakarta, Salamah mengungkapkan, keberadaan Pusat Pengembangan Karir menjadi jalan penting yang menghubungkan para mahasiswa-alumni UIN Jakarta untuk masuk ke dalam dunia profesi yang diinginkan. Hal ini juga menjadi masukan penting dalam proses penilaian kualitas penjaminan mutu UIN Jakarta.

Tidak hanya itu, sambungnya, keberadaan Pusat Pengembangan Karir juga memungkinkan UIN Jakarta memiliki kemampuan ‘memasarkan’ program studi yang ditawarkan maupun alumni yang diluluskan. Para pelaku industri maupun publik pada umumnya dinilai banyak yang belum mengetahui tentang program studi dan alumni PTKIN yang bisa diserap industri.

“Banyak yang bertanya, apakah benar UIN memiliki prodi sains, medis, dan ekonomi? Melalui center inilah kita menjelaskan kepada publik,” paparnya lagi.

Diketahui, 4th International Confrence on Quality Assurance of Islamic Higher Education menempatkan isu serapan alumni oleh industri sebagai salahsatu tantangan bagi perguruan tinggi keagamaan Islam di era Revolusi Industri 4.0. Revolusi industri ini memberi peluang sekaligus tantangan bagi perguruan tinggi keagamaan Islam untuk secepatnya beradaptasi. (zm)