Prodi Agribisnis Cetak Tenaga Ahli Bidang Agribisnis

Prodi Agribisnis Cetak Tenaga Ahli Bidang Agribisnis

Reporter: Hamzah Farihin

 

FST, UINJKT Online — Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) akan mencetak mahasiswanya menjadi para ahli di bidang agribisnis yang siap menerapkan ilmunya di tengah masyarakat. Mereka tidak sekadar dicetak menjadi pekerja, tapi lebih dari itu mampu menciptakan lapangan kerja.

 

“Kami berharap dengan pendidikan yang lebih diarahkan pada ilmu terapan, para mahasiswa kelak tidak hanya mudah mencari lapangan pekerjaan, akan tetapi  mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi orang lain,” ujar  Ir lilis Imamah Ichdayati MSi saat diwawancarai UINJKT Online di ruang kerjanya, Senin (2/3).

 

Ilmu terapan atau ilmu praktis yang diajarkan Prodi Agribisnis kepada mahasiswa di antaranya  Kewirausahaan, Riset Pemasaran, Tata Niaga Pertanian, dan Etika Bisnis Islam. Beberapa matakuliah tersebut penting, sebab kini masyarakat lebih membutuhkan ilmu seperti ini untuk menyelesaikan berbagai problem yang dihadapi bangsa Indonesia.

 

Prodi Agribisnis hingga kini terus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Dari segi kuantitas mahasiswa, tahun akademik 2009/2010 ini Prodi Agribisnis telah menyusun sejumlah stategi untuk menyedot calon mahasiswa lebih banyak. Beberapa hal yang telah dilakukan adalah mengadakan try out, mengikuti pameran pendidikan, menyebar brosur, road show ke sekolah-sekolah, dan mendukung kegiatan BEM.

 

Sementara itu, keberadaan Prodi Agribisnis di tengah masyarakat, hingga kini telah banyak dirasakan manfaatnya. Sebab, sebagai bagian dari wujud pengabidian kepada masyarakat, setiap tahunnya Prodi Agribisnis menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktek Kerj Lapangan (PKL), dan membuat Desa Binaan.

 

“Tahun lalu Prodi Agribisnis bekerjasama dengan Pesantren Al-Fallah di Pandeglang Banten mengadakan Program Studi Pengembangan Agribisnis. Kami membina masyarakat dengan cara mengajarkan kepada mereka menaman padi organik di lahan satu hektar. Hal ini dilakukan agar masyarakat sekitar pesantren bisa mengembangkan padi organik tersebut sehingga meringankan perekonomian mereka,” paparnya.

 

Melalui Desa Binaan tersebut, Prodi Agribisnis dapat melakukan penelitian,  sehingga memudahkan para peneliti, termasuk mahasiswa melakukan riset di desa binaan tersebut. Bahkan, ada salah seorang dosen Agribisnis yang sudah mengembangkan jarak pagar di daerah Balaraja Tangerang yang dibiayai dari Menristek. [Nif/Ed]