Pemilu 2009 Tak Akan Bawa Perubahan

Pemilu 2009 Tak Akan Bawa Perubahan

Reporter: Irma Wahyuni

Aula Masjid Fathullah, UINJKT Online -  Forum Dialog Terbuka antarmahasiswa se-Jabodetabek digelar di Aula Masjid Fathullah, Sabtu (04/04). Dialog menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa pemilu 2009 tidak akan membawa perubahan apapun bagi bangsa Indonesia.

Demikian penuturan para pembicara Syifa M Noor dari komunitas mahasiswa UIN Jakarta dan Erwin El-Jundi Sekjen Gema Pembebasan IPB dalam presentasinya. Sedangkan Ananda Ridwansyah wapres BEM UI memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Ia mengatakan bahwa Pemilu memang sebuah proses transformasi elite dan sarana untuk memenuhi hak-hak rakyat yang implikasinya membutuhkan proses yang tidak sebentar. Ia mengatakan ada yang harus diperbaiki oleh para birokrat dalam memegang sistem pemerintahan yang ada.

“Namun, sebelum mengubah sistem pemerintahan tadi, mental para birokrat di dalamnya juga harus diubah terlebih dahulu meski mereka merupakan sebuah produk sistem itu sendiri,” tutur mahasiswa Jurusan Ilmu Politik FISIP UI  itu kepada UINJKT Online seusai acara dialog.

Lain halnya dengan Syifa M Noor, yang secara terang-terangan menyatakan menolak Pemilu 2009 karena tidak akan membawa perubahan, apalagi proses demokrasi di Indonesia sudah terlalu banyak intervensi asing. “Kita harus melakukan cleansing rezim. Bersihkan pemerintah Indonesia dari orang-orang yang terlibat rezim, karena fakta telah membuktikan bahwa yang mencederai demokrasi adalah orang-orang yang bergelut dalam sistem demokrasi itu sendiri,” papar mahasiswa Jurusan Siyasah Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta ini.

Sedangkan Erwin El-Jundi Sekjen Gema Pembebasan IPB menuturkan, Pemilu 2009 sama sekali tidak akan membawa perubahan apapun bagi Indonesia. Bahkan, katanya, pemilu di Indonesia ibarat mendengarkan sebuah kaset kusut yang diputar berulang-ulang. Ia juga menyarankan agar dana untuk pemilu yang berjumlah triliunan rupiah itu sebaiknya dialihkan untuk memperbaiki ekonomi rakyat.

“Sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia adalah sistem yang menjajah dan mengeksploitasi. Kebijakan yang ada hanya berlaku bagi golongan tertentu saja,” ujarnya. Pemilu, imbuhnya, hanya akan melanggengkan krisis dan memperlama kebobrokan dan fenomena kemiskinan yang ada di Indonesia. “Indonesia perlu menegakkan sistem daulah khilafah islamiyah dan tinggalkan demokrasi yang tak pernah mensejahterakan rakyat,” katanya kemudian.