Narkoba Lebih Berbahaya dari Terorisme dan Korupsi

Narkoba Lebih Berbahaya dari Terorisme dan Korupsi

Auditorium, BERITA UIN Online – Narkoba merupakan masalah terbesar negara kedua setelah terorisme. Bahkan, bahaya narkoba lebih besar dibandingkan terorisme dan korupsi, karena narkoba tak hanya menguras harta tapi juga merenggut nyawa.

Hal itu disampaikan Kasubag Operasional Tindak Pidana Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN) AKBP Drs Dedi Permata Sasmita saat memberikan pembekalan kepada 2.100 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2011 di Auditorium Prof Dr Harun Nasution, Selasa (12/7). “Setiap jam ada empat nyawa yang meninggal karena kecanduan narkoba,” katanya.

Berdasarkan data BNN 2005-2008, narkoba menimpa orang dari berbagai latar belakang pendidikan. Rata-rata per tahun kasus narkoba menimpa orang dengan pendidikan SMA (17.503), SLTP (6.017), SD (2.866), dan Perguruan Tinggi (669). Selain itu, jumlah pecandu pria cenderung lebih banyak dibanding wanita dengan rata-rata pemakai kisaran usia di atas 29 tahun. Saat ini modus penyelundupan narkoba bervariasi, misalnya melalui pakaian, makanan, peralatan olah raga, bahkan di bagian tubuh.

Menurut Dedi, pemberantasan narkoba menjadi tugas semua lapisan masyarakat sesuai dengan peran dan kemampuannya, tak terkecuali mahasiswa. Karena itu, ia berpesan agar mahasiswa peserta KKN memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Sudarnoto Abdul Hakim mengingatkan agar mahasiswa selalu ingat tujuan diselenggarakannya KKN. Di lapangan, mereka diharapkan mampu mengemban dan mengimplementasikan moto UIN Jakarta, Knowledge, Piety, Integrity.

“Kami berharap kalian (mahasiswa) dapat membawa nama baik UIN Jakarta sebagai kampus Islam dengan mengembangkan dan menggali ilmu pengetahuan yang dimiliki, berakhlak mulia, dan peduli terhadap lingkungan. Kalian juga harus memiliki mental siap memberikan yang terbaik. Karena kalian adalah generasi muda yang menjadi kebanggaan dan harapan bangsa,” katanya.

Tahun ini, para peserta KKN dibagi dalam 111 kelompok. Mereka akan diterjunkan ke berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera Barat, Bali, dan Banten. Mereka akan mengabdi kepada masyarakat selama sekitar dua bulan, mulai pertengahan Juli hingga Agustus 2011. Selama di lokasi, mereka akan melakukan berbagai program kegiatan, antara lain di bidang pendidikan, sosial, dan penyuluhan-penyuluhan.

Menurut Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Dr Yayan Sofyan, para peserta KKN akan mengikuti pelepasan KKN secara simbolik di Student Center, Kamis 14 Juli 2011. “Menurut rencana, pelepasan peserta KKN akan dilakukan oleh Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat,” ujarnya. []