Mahasiswa Harus Pintar Berkomunikasi

Mahasiswa Harus Pintar Berkomunikasi

Aula Madya, BERITA UIN Online – Mahasiswa harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, baik dengan sesama maupun dengan atasan atau orang yang lebih tinggi kedudukannya. Hal itu setidaknya untuk menjaga hubungan, sehingga satu sama lain selalu saling berinteraksi.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Administrasi Akademik, Kerja Sama, dan Kemahasiswaan (Biro AAKK) Zaenal Arifin saat menjadi pembicara pada Pelatihan Keterampilan Berkomunikasi di Aula Madya, Rabu (11/4/2018). Pelatihan yang digelar Bagian Kemahasiswaan itu diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa penerima beasiswa.

“Mahasiswa mampu berkomunikasi itu penting dan menjadi modal untuk membangun kesuksesan berkarir,” katanya.

Menurut Zaenal, ada beberapa cara agar hubungan tetap terjaga dengan baik dalam berkomunikasi. Di antaranya, pertama, selalu bersikap ramah, sopan, dan menyenangkan agar selalu muncul rasa nyaman dalam menjalani hubungan. Sikap arogan, egois, dan temperamen harus sebisa mungkin dihindari, karena itu dapat membuat orang dalam hubungan itu menjadi tidak nyaman dan mungkin merasa terganggu.

Kedua, berkomunikasi sebaiknya dilakukan sesering mungkin walaupun itu dalam bentuk yang sederhana, seperti menanyakan kabar atau kesibukan yang sedang dilakukan. Hal ini merupakan sebuah cara untuk mempertahankan kontak. Selain itu, berbicara tentang kejujuran, keterbukaan dan berbagai perasaan serta merespon konflik dengan baik, juga termasuk dalam komunikasi mempertahankan hubungan. Ketiga, membiasakan diri bersikap terbuka. Sikap ini sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi dalam hubungan.

Keempat, memberi jaminan dalam sebuah hubungan sangat diperlukan. Misalnya saja menjamin tidak akan bercerita tentang apa pun dan menjaga kerahasiaannya. Jaminan yang diberikan bisa juga dalam bentuk pemberian rasa nyaman dan aman.

Selain itu, ujar Zaenal, kelima, perlu juga dalam berkomunikasi itu melakukan aktivitas bersama. Melakukan aktivitas bersama dapat mempererat sebuah hubungan. Misalnya saja belanja, jalan-jalan atau hanya sekadar makan bersama.

“Kalaupun tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan bersama, mendengarkan cerita tentang kegiatan seseorang juga bisa menjadi alternatif lain,” ujarnya.

Kemudian keenam, selalu berpikiran positif.  Hubungan antarpersonal pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan hubungan lain. Untuk mendapatkan hubungan yang harmonis, jelas Zaenal, maka orang yang terlibat di dalamnya harus senantiasa membuat interaksi yang menyenangkan dan berfikiran positif. Lalu ketujuh, meningkatkan kemampuan diri, yaitu terus-menerus memperbaiki diri dengan tujuanagar hubungan merasa nyaman, misalnya berpenampilan menarik dan enak dilihat. (ns)