Kepala BAUK: Administrasi dan Akademisi Harus Bersinergi

Kepala BAUK: Administrasi dan Akademisi Harus Bersinergi

Gedung Rektorat, Berita UIN Online-- Untuk mengimbangi visi UIN Jakarta menuju World Class University (WCU), perlu adanya keseimbangan kualitas antara pegawai administrasi dan pegawai akademisi. Demikian disampaikan Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Dr Rudi Subiyantoro MPd di kantornya usai mengontrol kondisi lift di fakultas-fakultas, Senin (31/10/2016).

[caption id="attachment_14114" align="alignright" width="201"]Rudi Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK) UIN Jakarta Dr Rudi Subiyantoro MPd[/caption] “Antara pegawai administrasi dan pegawai akademisi harus seimbang (kompetensinya, Red.), sehingga cita-cita WCU dapat berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan dan dicita-citakan,” ujar Rudi.

Jika terjadi kepincangan pada salah satunya, lanjut doktor Manajemen Pendidikan ini, maka hal tersebut akan menjadi penghambat cita-cita universitas untuk mewujudkan WCU.

“Yang kita khawatirkan, jangan sampai akademisi sudah setinggi langit, justeru para administrasi yang malah ketinggalan dan sulit mengikuti perkembangan, sehingga rencana sebagus apapun menjadi terhambat untuk dapat diterjemahkan sesuai dengan konsep yang ada,” imbuhnya.

Mengantisipasi kondisi demikian, pria kelahiran Semarang ini terus mendorong universitas untuk meningkatkan kualitas pegawai administrasi, di antaranya dengan memberikan kesempatan magang di kampus-kampus yang memiliki reputasi bagus, baik dalam maupun luar negeri.

“Biar pintar pegawainya, diberikan kesempatan kepada mereka untuk meng-upgrade kemampuannya di tempat lain, baik dalam maupun luar negeri, sehingga pulang dari sana bisa membawa hal baru yang positif untuk kampus ini,” tandasnya.

Saat ini lanjutnya, universitas sedang menerapkan program pengawasan secara sentralistik, baik untuk informasi sarana dan prasarana (sarpras) maupun tata persuratan dengan memanfaatkan website UIN Jakarta.

Dia mencontohkan, kerusakan lift yang terjadi di fakultas sesungguhnya bukan karena produknya tidak bagus. Setelah dilakukan dialog dengan para teknisi, ternyata penggunaan lift secara benar belum tersosialisasikan dengan baik, sehingga para pengguna seringkali menyalahi prosedur penggunaan.

“Buat tata cara penggunaannya, bagaimana penanganannya saat mengalami masalah, tempelkan informasi tersebut. Selain itu, jika menemukan masalah-masalah lain terkait sarpras dan layanan di kampus ini, ke depan dapat disampaikan melalui ruang pengaduan publik di website UIN Jakarta,” terangnya.

Begitupula terkait persuratan, sambungnya, saat ini sudah mulai dilakukan uji coba persuratan melalui aplikasi online, sehingga prosesnya tidak memakan waktu lama. Dengan demikian, hal tersebut menjadi tantangan bagi para pengawai administrasi. Pasalnya, untuk penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut dibutukan skill yang memadai.

“Sekarang ini sedang diuji coba. Kita lihat perkembangannya, semoga pegawai kita mampu beradaptasi dengan cepat,” harapnya.