Kemenristek Dikti Dorong UIN Masuk 500 Universitas Top Dunia

Kemenristek Dikti Dorong UIN Masuk 500 Universitas Top Dunia

Ruang Sidang Utama, BERITA UIN Online— Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mendorong UIN Jakarta masuk dalam jajaran 500 Universitas Top Dunia seperti halnya perguruan tinggi terkemuka nasional lainnya. Masuknya UIN Jakarta dalam jajaran tersebut diharap meningkatkan kontribusi perguruan tinggi Keagamaan Islam nasional di kancah global.

Dorongan itu disampaikan langsung Sekretaris Ditjen Kelembagaan Iptek & Dikti, Kemenristek Dikti, Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil., saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) ‘Kebijakan Pengembangan Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN BH) di Indonesia’. FGD yang dihadiri pimpinan rektorat, fakultas, dan unit/lembaga di lingkungan UIN Jakarta berlangsung di Ruang Sidang Utama, Kamis (12/4/2018).

“Kami berharap, UIN Jakarta sebagai representasi perguruan tinggi keagamaan nasional mampu mensejajarkan dirinya dalam 500 Universitas Top Dunia seperti halnya berbagai perguruan tinggi umum nasional yang telah lebih dulu masuk,” ujarnya.

Untuk bisa masuk dalam jajaran tersebut, jelasnya, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan UIN Jakarta. Selain peningkatan jumlah publikasi di jurnal terakreditasi atau terindeks dan visiting professor, UIN Jakarta juga dituntut konsisten meningkatkan anggaran penelitian sehingga bisa memacu pertumbuhan kuantitas dan kualitas riset dosennya. Lainnya, peralihan paradigma penyelenggaraan universitas berbasis edukasi menjadi universitas berbasis riset.

“Akreditasi institusi maupun kualitas dosennya juga perlu diperhatikan. Akreditasinya seperti apa, dosennya lulus doktor darimana, harus diperhatikan,” tambahnya.

Guna memenuhi seluruh aspek yang menjadi prasyarat UIN Jakarta mensejajarkan diri dengan perguruan tinggi top dunia, sambungnya, UIN Jakarta juga perlu menempuh transformasi kelembagaan. Transformasi menjadi PTN BH dari saat ini PTN BLU menjadi jalan merealisasikan kesejajaran tersebut.

Pasalnya, sambung pakar kelautan ini, PTN BH memungkinkan sebuah perguruan tinggi memiliki otonomi. Otonomi dimaksud meniscayakan UIN Jakarta memiliki fleksibilitas dalam melakukan pengembangan akademik maupun non-akademik yang diharap men-support sisi akademik perguruan tinggi.

Di saat yang sama, Rektor mengapresiasi kementerian/lembaga yang mendukung arah transformasi UIN Jakarta menjadi PTN BH. Menurutnya, transformasi penting dilakukan UIN Jakarta guna memaksimalkan ikhtiar mengkontribusikan diri bagi publik melalui pengembangan keilmuan maupun mencetak sarjana yang siap berkarya di wilayah profesional mereka. (farah nh/yuni nk/zm)