Ini Saran Mantan Rektor UI bagi Rekognisi UIN Jakarta

Ini Saran Mantan Rektor UI bagi Rekognisi UIN Jakarta

Bogor, BERITA UIN Online— Rektor Universitas Indonesia atau UI periode 2014-2019, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., memberikan sejumlah saran yang diharap bisa mendongkrak rekognisi akademik UIN Jakarta. Berbagai saran disampaikan Guru Besar Bidang Metalurgi Las dalam pembukaan Rapat Kerja Pimpinan UIN Jakarta than 2020 di Bogor, Minggu (9/2/2020).

Sebagai perguruan tinggi, katanya, UIN Jakarta perlu mengedepankan otonomi lembaga pendidikan akademik. Hal ini diperlukan agar UIN Jakarta memiliki keleluasaan dalam menyusun rencana program sekaligus implementasinya. “Agar pengembangan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rancangan, siapa pun rektornya,” katanya.

Anis menambahkan, otonomi perguruan tinggi juga perlu didampingi kemampuan UIN Jakarta menggali sumber pendanaan lain di luar alokasi APBN. Menurutnya, pengembangan akademik berkualitas membutuhkan modal sangat besar, sedang sumber pendanaan APBN juga tidak cukup memadai.

“Kalau berharap mau maju, jangan terlalu berharap sumber dana APBN. Kita harus punya dana abadi, punya banyak sumber. Sumber hasil kerjasama, inovasi sivitas akademika,” tambahnya.

Dalam kalkulasi Anis, rasio ideal sumber pendanaan mandiri setidaknya mencapai sepertiga total kebutuhan pendanaan perguruan tinggi. Dana ini bisa digali dari berbagai sumber pendanaan seperti kerjasama dengan industri dan lainnya. “PTN jangan hanya mengandalkan APBN. Itu tidak akan pernah meroket,” katanya.

Hal lain yang lebih penting, sambung Anis, adalah keharusan bagi UIN Jakarta untuk menegaskan keunggulan baik akademik-kelembagaan dari puluhan perguruan tinggi nasional. Keunggulan ini harus dicari untuk kemudian ditetapkan dan jadi tujuan pencapaian bersama.

“Jangan sampai UIN Jakarta sama dengan UIN-UIN lainnya. Kalau mau hebat, tentu harus ada keunggulan UIN. Dan harus mampu ditetapkan apa yang menjadi keunggulan UIN Jakarta,” tambahnya lagi. (adt/hmn/zmn)