FST UIN Jakarta Laksanakan Kegiatan Goes to Rumpin

FST UIN Jakarta Laksanakan Kegiatan Goes to Rumpin

Rumpin, BERITA UIN Online— Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta merealisasikan program Saintek Goes to Rumpin Village, Rabu-Sabtu (07-10/11), bertempat di Desa Rabak, Lebak Haur, Kecamatan Rumpin, Bogor Jawa Barat.

Peserta yang berjumlah tiga belas orang mahasiswa tersebut, terdiri dari delapan orang peserta dan lima orang panitia. Kedelapan mahasiswa tersebut antara lain Ridwan Eko, Ashoka Wisnu, Larasati, Selviera Intan, Muhammad Havidz, Latifannisa Nurrizka, Nada Ayunita, dan Deliana Natasya.

Sedangkan panitia yang turut serta dalam kegiatan tersebut antara lain, Selviera Intan, Latifannisa, Ridwan Eko, Ashoka Wisnu, Muhammad Havidz, dan Larasati. Selain itu, yang menambah semaraknya kegiatan tersebut, dengan keikutsertaan dua orang finalis Duta Saintek 2018, yaitu Nada Ayunita S dan Deliana Natasya S.

Kegiatan yang mengusung tema Mewujudkan Mahasiswa yang Mengabdi pada Masyarakat serta Mewujudkan Masyarakat yang Kreatif dan Inovatif tersebut, bertujuan mengabdi kepada masyarakat, terutama yang masih tergolong pelosok dan sangat membutuhkan uluran tangan.

Jarak desa cukup jauh dari kampus UIN Jakarta, lama perjalanan menghabiskan waktu dua jam dengan kondisi jalan menuju desa tersebut terbilang kurang baik. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat para mahasiswa peserta kegiatan untuk melaksanakan kegiatan positif tersebut.

Demikian disampaikan ketua DEMA kepada tim BERITA UIN Online, saat memberikan keterangan perihal kegiatan tersebut. Ditambahkannya, bahwa kegiatan tersebut sangat diapresiasi oleh perangkat desa serta masyarakat setempat. Hal itu dibuktikan dari penyambutan serta antusiasme masyarakat untuk turut serta mensukseskan setiap rangkaian acara.

“Kami pun berbaur dengan kegiatan masyarakat disana, seperti berkebun, bertani dan berternak. Setelah itu dilanjutkan dengan kerja bakti dan membantu warga membuat rak buku. Kegiatan itu dilaksanakan mulai dari pukul 8 pagi sampai 4 sore. Setelah itu mereka beristirahat sembari sharing ide dan gagasan dengan warga,” jelas Naufal.

Sebagai informasi, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut tidak hanya diisi dengan kegiatan social, namun juga pelatihan dan memberikan pengetahuan dengan cara mengajar ke Sekolah Dasar (SD) sederajat. (lrf)